youngster.id - Menteri Riset dan Teknologi/Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Bambang Brodjonegoro mengatakan bahwa riset dan pengembangan inovasi menjadi kunci dalam mendorong keberhasilan Indonesia dalam menemukan beragam solusi untuk berbagai tantangan yang dihadapi, termasuk dalam upaya memulihkan kondisi perekonomian nasional.
Bambang Brodjonegoro yang dikenal juga sebagai menteri inovasi, melanjutkan riset dan inovasi harus menjadi modal utama untuk melakukan lompatan kemajuan yang signifikan terlebih di momen krisis seperti ini.
“Riset berbasis Kecerdasan Artifisial ini diyakini mampu menjadi landasan dalam akselerasi inovasi, yang tidak saja mampu menjadi solusi pemulihan ekonomi, namun juga berperan penting dalam memperkuat kompetensi, daya saing global, serta kemandirian dan kemajuan Indonesia di masa depan,” ungkap Menteri Bambang dalam webinar yang digelar Huawei Indonesia dan Asosiasi Big Data & AI Indonesia (ABDI) tentang urgensi pengembangan solusi-solusi efektif berbasis teknologi Kecerdasan Artifisial melalui riset dan pengembangan inovasi baru-baru ini di Jakarta.
Kemenristek/BRIN saat ini sedang mengembangkan Strategi Nasional (Stranas) Kecerdasan Artifisial yang penerapannya akan fokus pada peningkatan kualitas layanan publik dan industri unggulan nasional. Program prioritas Strategi Nasional (Stranas) Kecerdasan Artifisial (KA) Kemenristek/BRIN antara lain layanan kesehatan, reformasi birokrasi, pendidikan dan riset, ketahanan pangan, mobilitas dan kota cerdas. Strategi tersebut selaras dengan visi pemerintah “Indonesia Emas 2045” yang bertujuan mendorong ekonomi Indonesia menjadi kekuatan 5 Besar Dunia, serta menjadikan Indonesia lebih kompetitif secara global.
Dalam webinar itu Jacky Chen, CEO Huawei Indonesia mengatakan, Huawei Indonesia berkomitmen untuk memberikan dukungan optimal atas keseriusan Pemerintah Indonesia dalam melakukan pengembangan Kecerdasan Artifisial (KA) yang selaras dengan arah kebijakan nasional untuk penguatan daya saing dan kompetensinya di kancah global.
“Tujuan dari dukungan kami yang terus berkelanjutan tersebut adalah untuk membantu keberhasilan Indonesia dalam melaksanakan transformasi digital dan penguatan ekonomi melalui inovasi-inovasi berbasis Cloud, Kecerdasan Artifisial, 5G, dan Huawei Mobile Services (HMS). Huawei meyakini bahwa ekosistem industri Kecerdasan Artifisial (KA) yang kuat akan berperan penting dalam mewujudkan Strategi Nasional Kecerdasan Artifisial (KA), serta meningkatkan inovasi dan pendayagunaannya yang bermanfaat bagi Indonesia di era yang serba cerdas,” kata Jacky.
Sementara Kepala Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) Dr. Ir. Hammam Riza, M.Sc mengatakan, Strategi Nasional Kecerdasan Artifisial Republik Indonesia tahun 2020-2045 merupakan arah kebijakan nasional.
“Strategi Nasional Kecerdasan Artifisial Republik Indonesia membutuhkan sinergi ekosistem yang kuat untuk mendorong makin banyaknya inovasi karya anak bangsa, memperkuat landasan perumusan kebijakan, memulihkan dan memperkuat kembali perekonomian, sehingga Indonesia makin mampu berdiri kokoh sebagai negara terdepan di kancah dunia,” kata Hammam.
STEVY WIDIA
Discussion about this post