Saat IPO Grab Incar Dana Rp 28 Triliun

Grab Indonesia memperkuat layanan logistik GrabExpress. (Foto: istimewa/youngster.id)

youngster.id - Grab menunjuk bank investasi asal Amerika Serikat (AS) Morgan Stanley dan JPMorgan Chase and Co untuk melakukan penawaran saham perdana alias Initial Public Offering (IPO). Grab berencana disebut-sebut menargetkan US$ 2 miliar atau Rp 28,2 triliun lewat IPO tersebut.
“Morgan Stanley dan JPMorgan Chase and Co dipilih oleh Grab untuk membantu dalam menyelesaikan proses IPO,” ujar sumber yang mengetahui masalah tersebut dikutip dari Bloomberg, baru-baru ini.

Menurut sumber Bloomberg tersebut, kemungkinan ada lebih banyak bank yang dilibatkan untuk IPO Grab itu. Namun, rincian penawaran dapat berubah seiring pertimbangan-pertimbangan yang dikaji berikutnya.

Awal tahun ini, Grab Financial Group juga memperoleh pendanaan seri A US$ 300 juta atau sekitar Rp 4,2 triliun. Investasi ini dipimpin oleh Hanwha Asset Management Korea Selatan, dan melibatkan K3 Ventures, GGV Capital, Arbor Ventures, serta Flourish Ventures.

“Total pendapatan bersih Grab melonjak sekitar 70% secara tahunan (year on year/yoy) pada 2020,” klaim Ming Maa Presiden Grab. Perusahaan juga mengklaim pendapatan anak usaha di bidang keuangan yakni Grab Financial Group tumbuh 40% yoy pada tahun lalu.

Sedangkan secara keseluruhan, Grab mengklaim bahwa pendapatan pulih 100% seperti sebelum ada pandemi virus corona. Ini ditopang oleh strategi decacorn yang berfokus menyasar Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM).

Grab memang gencar menyasar segmen ekonomi informal seperti warung, toko, kalangan ibu-ibu dan petani. Strategi ini akan dilanjutkan pada 2021. “Untuk menciptakan efek riak yang menguntungkan, tidak hanya bisnis yang masuk ke platform, tetapi seluruh rantai nilai yang mendukung mereka (UMKM),” kata Ma.

Startup decacorn Singapura itu kabarnya akan melantai di bursa saham AS pada paruh kedua 2021.

 

STEVY WIDIA

Exit mobile version