youngster.id - Pembelajaran tatap muka di masa pandemi sudah diperbolehkan di beberapa wilayah zona kuning dan hijau, namun 87% kegiatan belajar mengajar masih dilakukan dari rumah. Metode pembelajaran hibrid, yakni kombinasi antara belajar tatap muka dan pembelajaran jarak jauh (PJJ) menjadi alternatif.Untuk lebih mengoptimalkan metode pembelajaran tersebut, Samsung bekerjasama dengan PMI menghadirkan program Samsung Smart Learning Class (SSLC) di Lombok, dengan melibatkan 2 sekolah sekaligus, yaitu SMP Negeri 1 Mataram dan MAN 1 Lombok Tengah.
“Kami memahami bahwa teknologi berperan cukup besar dalam membantu interaksi guru dan siswa menjadi lebih dinamis dan menarik. Inilah yang mendorong Samsung menghadirkan SSLC di beberapa sekolah di Indonesia sejak tahun 2017, ”ujar Ennita Pramono, Head of Corporate Citizenship Samsung Electronics Indonesia dalam keterangan pers Senin (21/12/2020).
Menurut dia, selain untuk memperkenalkan cara baru dalam proses belajar mengajar, SSLC juga bertujuan agar guru dan siswa dapat meningkatkan kemampuan beradaptasi pada teknologi dan perangkat digital. “Ketika PJJ diterapkan selama pandemi, bekal pemanfaatan teknologi yang kami berikan melalui program SSLC telah sangat membantu guru dalam melaksanakan proses belajar mengajar secara efektif,” kata Ennita lagi.
Program SSLC di Lombok merupakan program SSLC pertama di wilayah Nusa Tenggara Barat yang terwujud berkat kerjasama dengan PMI. Program ini akan dilaksanakan secara resmi pada Januari 2021. Sebagai proses persiapan, fasilitas berupa renovasi ruangan, WLAN, koneksi internet, AC, Smart TV 55 inci dan Samsung Galaxy A with S Pen diberikan kepada pihak sekolah untuk mengoptimalkan pelaksanaan program. Pelatihan juga diberikan kepada para guru yang terlibat, seperti pengenalan fitur produk Samsung Galaxy Tab A with S Pen, cara menggunakan Knox Manage, learning management system (LMS), dan juga aplikasi e-book interaktif dari Pesona Edu.
“Peran guru, selamanya tidak akan terganti oleh teknologi dalam pembelajaran. Namun, untuk mengakselerasi kompetensi siswa, peran teknologi akan sangat mendukung. Harapan kami, melalui pembelajaran dengan metode hibrid, ke depannya guru dan siswa akan terus melanjutkan penerapan teknologi yang dikombinasikan dengan tatap muka sebagai metode pembelajaran terpadu, sehingga dapat menghasilkan sumber daya manusia yang unggul dan inovatif”, tutup Ennita.
FAHRUL ANWAR
Discussion about this post