youngster.id - Pembatasan aktivitas akibata pandemi Covid-19 telah memaksa banyak orang di dunia untuk berdiam diri di rumah. Hal ini menimbulkan dampak negatif terutama pada ekonomi. Untung teknologi masih menolong dalam meminimalkan pengaruh ini pada masyarakat.
Demikian disampaikan Menteri Riset dan Teknologi/Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (Menristek) Bambang Brodjonegoro saat memberikan sambutan dalam acara Digital Innovation Award 2020. Menristek menilai, sektor digital dapat meminimalkan dampak negatif pandemi terhadap perekonomian.
“Kita harus siap dengan situasi new normal, interaksi ekonomi ke depan kalau saya boleh rangkum itu less contact economy, bukan contact free,” kata Bambang dalam siaran pers, Kamis (30/4/2020).
Ia memperkirakan, bisnis berbasis tatap muka akan berkurang akibat pandemi virus corona. Fenomena ini disebut dengan less contact economy. Karena itu, inovasi di sektor digital semakin dibutuhkan.
“Kendati pandemi corona berakhir setelah vaksinnya ditemukan, kebiasan dan perekonomian dunia diprediksi berubah. Utamanya, akan ditandai dengan berkurangnya pertemuan atau kerumunan orang,” ungkapnya.
Bambang melihat hal itu sebagai peluang bagi pelaku usaha di sektor digital. Mereka bisa masuk sebagai substitusi dari berkurangnya pertemuan langsung, rapat atau kegiatan lain. Selain itu, solusi berbasis digital semakin dibutuhkan untuk layanan kesehatan. Konsultasi dengan dokter melalui aplikasi atau telemedicine diprediksi akan menjadi tren.
Apalagi, layanan kesehatan berbasis digital bisa menjangkau lebih banyak masyarakat Indonesia. “Telemedicine akan menjadi pola yang biasa ke depannya atau boleh saya sebut new normal,” kata menteri yang juga Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) ini.
STEVY WIDIA
Discussion about this post