youngster.id - Pelaku serangan mobile ransomware saat ini diketahui tengah fokus melakukan aksinya dinegara berkembang. Hal ini, diungkapkan dari data laporan tahunan Kaspersky Lab.
“Karena kalau dulu itu ransomware identik dengan PC, kini juga menyerang mobile, karena pengguna mobile saat ini lebih banyak dari PC,” jelas Dony Koesmandarin, Manajer Kaspersky Lab Teritorry Channel Indonesia, di Jakarta, Selasa (18/7/2017).
Bahkan untuk membuktikan data laporan tahunan tersebut hasil yang diperoleh Kaspersky sesuai dengan hasil survei comScore yang menunjukkan peningkatan dan potensi peningkatan jumlah pengguna perangkat mobile.
“Saat ini penggunanya cukup banyak, akhirnya orang mulai bermain dan mencoba membuat malware di perangkat mobile,” ujarnya.
Dony menegaskan, serangan mobile ransomware kini tengah mencapai puncaknya terutama pada tahun 2016-2017.
Berdasarkan laporan Kaspersky Lab, aktivasi mobile ransomware melejit pada kuartal pertama 2017 di mana terdapat 218.625 paket instalasi mobile Trojan-Ransomware 3,5 kali lebih banyak dari pada kuartal sebelumnya.
Bisa dikatakan, para pelaku kriminal ransomware sengaja menuju negara-negara dengan infrastruktur keuangan dan pembayaran yang masih berkembang karena mudah dikompromikan.
Pada periode 2015-2016, Jerman merupakan negara dengan persentase pengguna seluler tertinggi yang diserang oleh mobile ransomware (hampir 23%), diikuti oleh Kanada (hampir 20%), Inggris dan AS — melebihi 15.
Negara lain yang kena serangan mobile ransomware selama kurun itu meliputi Kazakhstan (14,42%), Italia, (12,54%), Belanda (12,30%), Spanyol (5,27%), Rusia (4,9%) dan Ukraina (4,63%).
FAHRUL ANWAR
Discussion about this post