youngster.id - Shopee Indonesia mendorong para mitra merchant untuk melakukan ekspor. Salah satunya dengan menggelar pelatihan, bagi 50 mitra penjual Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM). Targetnya mereka dapat mengekspor sekitar 5 ribu produk produk lokal ke Malaysia dan Singapura.
Program itu berbentuk 4 rangkaian kelas yang diikuti oleh 50 ribu mitra penjual. Masing-masing membahas tema berbeda, yakni: pengenalan pasar, logistik, pembayaran, dan pengunggahan produk.
“Sementara, ekspor akan dilakukan akhir tahun karena itu momen dengan penjualan tinggi bagi e-commerce,” ujar Head of Government Relations Shopee Indonesia, Radityo Triatmojo, Rabu (3/7/2019) saat ditemui di kantornya.
Selain program ekspor itu, Shopee juga telah merilis laman Kreasi Nusantara, berisi sekitar 25 ribu produk lokal tiap minggu yang telah dikurasi. Perusahaan mengklaim, laman tersebut mengalami peningkatan transaksi hingga 8 kali lipat sejak diluncurkan.
Di kelas hari ini, para mitra penjual peserta Kampus Shopee akan diajarkan detail logistik sesuai standar ekspor. Bahkan, para penjual terpilih juga akan menerima pendampingan soal regulasi kepabeanan dari Direktorat Jenderal (Dirjen) Bea Cukai.
Kepala Subdit Ekspor Dirjen Bea dan Cukai, Vita Budhi Sulistyo mengatakan, “Harapannya, lewat kesempatan sosialisasi regulasi ini, para pelaku UMKM akan siap untuk menembus pasar global.”
Kelas kedua itu bertujuan mengakomodir UMKM dalam mengakses kebijakan dan pasar yang menyebabkan mereka sulit bersaing, termasuk ketentuan ekspor dan impor di negara tujuan, syarat-syarat distribusi di luar negeri, dan dokumentasi.
“Kami yakin melalui dukungan edukasi dan pemasaran yang tepat, produk lokal dapat bersaing dengan baik di pasar internasional,” imbuh Radityo kemudian.
Sebelumnya, kelas Shopee pertama dihelat pada April lalu dengan tema pengenalan pasar. Untuk saat ini, program ekspor tersebut hanya dilakukan oleh Shopee Indonesia, cabang perusahaan itu di wilayah lainnya belum melaksanakan hal serupa.
STEVY WIDIA
Discussion about this post