youngster.id - Pandemi COVID-19 memaksa dunia melakukan banyak perubahan. Salah satunya terjadi di dunia pendidikan, dari pola pendidikan tatap muka menjadi Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ). Sayangnya, masih banyak kendala dalam hal sarana dan prasarana untuk melaksanakan PJJ.
Melihat kondisi tersebut, Ikatan Alumni Teknik Sipil UNPAR (IATS- UNPAR) menginisiasi kegiatan amal bernama SIPARI singkatan dari Sipil UNPAR Berlari. Ini adalah gerakan pengumpulan donasi untuk menyediakan perlengkapan PJJ bagi anak-anak di sekitar kampus UNPAR melalui olahraga lari. Setiap donasi sebesar Rp 20.000 yang diberikan, maka akan dikonversi menjadi 1 kilometer jarak lari.
“Awalnya, ide ini muncul dari rencana menggelar acara lari dalam rangka dies natalis Fakultas Teknik UNPAR ke-60. Tetapi melihat kondisi yang memprihatinkan akhir-akhir ini, muncul keinginan juga untuk bisa membantu orang lain. Akhirnya kami memadukan ide hobi kami berlari dengan mengumpulkan donasi bagi sekolah-sekolah yang kesulitan dalam PJJ. Maka acaranya diberi nama Sipil UNPAR Berlari atau SIPARI,” jelas Stephanus Rudy Setiawan, Ketua Panitia SIPARI dalam keterangannya, Senin (21/9/2020).
Dalam kegiatan itu, tergabung 61 orang pelari yang terdiri dari pengajar, tenaga kependidikan, alumni, dan mahasiswa yang berkomitmen berlari demi mengumpulkan donasi. Para pelari istimewa yang tergabung dalam SIPARI adalah Rektor UNPAR, Mangadar Situmorang, Dekan Fakultas Teknik UNPAR, Doddi Yudianto, Ketua Ikatan Alumni Teknik Sipil UNPAR Andreas Pramudya, sejumlah alumni dari angkatan 1978 hingga mahasiswa aktif. Mereka mulai berlari pada 17 Agustus 2020 bertepatan dengan Hari Kemerdekaan RI ke-75 hingga 16 September 2020. Selama itu pula, panitia menampung donasi dari para donatur.
“Karena pandemi juga, kami memilih lari dengan cara virtual. Ini justru unik karena akhirnya pelari SIPARI tersebar dari Aceh sampai Papua bahkan dari Singapura,” kata Rudy.
Hingga penutupan SIPARI pada 16 September 2020, jumlah donasi yang terkumpul Rp 141.141.141 dan jumlah kilometer lari yang dilakukan 7.466,3 km. Donasi dari 135 individu dan kelompok yang menyumbang tersebut dimanfaatkan untuk membeli 35 unit laptop serta buku dan alat tulis yang didonasikan ke 7 sekolah tingkat SD dan SMP di daerah Ciumbuleuit, Bandung, serta 6 panti asuhan di wilayah Ciumbuleuit, Cimahi, dan Lembang, Jawa Barat.
STEVY WIDIA
Discussion about this post