youngster.id - Pandemi Covid-19 telah mendorong sejumlah startup menggenjot inovasi. Mulai dari inovasi produk hingga pengembangan kanal digital ditempuh agar perusahaan tetap dapat hidup di tengah pandemi. Simak strategi Traveloka, Sociolla dan Waresix.
President Traveloka Group Operations Henry Hendrawan mengatakan pandemi Covid-19 memberi dampak besar bagi bisnis perseroan, seiring dengan pembatasan aktivitas penerbangan dan hotel.
“Kami terus bekerja keras dan berinovasi, sehingga selama pandemi terdapat sejumlah produk yang kami dapat perkenalkan,” kata Henry dalam konfrensi virtual Tech In Asia, Selasa (20/10/2020).
Dia mengungkapkan, Traveloka mencatat penurunan pendapatan yang sangat tajam. Bahkan, pada Mei 2020 terdapat sekitar 150.000 permintaaan pengembalian uang (refund) dari penjualan tiket penerbangan. Dalam menghadapi kondisi tersebut, kata Henry, perseroan berupaya memotong biaya pemasaran. Selain itu, Traveloka memfokuskan dana yang ada pada peningkatan layanan kepada pelanggan.
Alhasil, pada Juli 2020, Traveloka tetap berhasil memperoleh pendanaan sekitar US$250 juta. Traveloka menggunakan dana tersebut untuk memperkuat kembali bisnis Traveloka yang sempat terpukul oleh pandemi Covid-19.
Dampak serupa juga dirasakan, Co-founder & President Sociolla, Christopher Madiam. Pandemi membuat sejumlah kios fisik Sociolla tutup. Aktivitas masyarakat yang jarang keluar rumah juga membuat transaksi penjualan perangkat kosmetik dan kecantikan Sociolla menurun hingga 18%.
Untuk menghadapi kondisi tersebut, Sociolla menggenjot pemasaran melalui kanal digital. Sociolla memperkuat sistem dan teknologi digital hingga mampu memasarkan produk sampai ke Vietnam.
Christopher mengungkapkan saat ini bisnis Sociolla mulai membaik. Selain karena pemanfaatan kanal digital, adaptasi masyarakat dengan kebiasaan baru juga membuat transaksi kosmetik di Sociolla kembali pulih. Masyarakat mulai terbiasa dengan konferensi virtual dan mulai memperhatikan kembali penampilannya di depan layar gawai.
“Pada momen seperti ini kita harus survive, identifikasi peluang untuk tumbuh dan membangun fundamental bisnis,” kata Christopher.
Lain halnya dengan Waresix, startup yang fokus dalam bidang logistic. CEO Waresix Andre Susanto mengatakan, di masa ini perusahaan lebih selektif dalam menjalin kerja sama selama pandemi. “Kami memiliki sektor yang tepat dan fokus mengembangkan di sektor utama tersebut,” kata Andre.
Waresix adalah platform teknologi untuk logistik di segmen truk logistik (trucking) dan pergudangan. Waresix memberikan tingkat utilitas truk 50% lebih tinggi dari sistem pengiriman tradisional. Beberapa perusahaan pengguna layanan Waresix adalah Unilever, Indofood, Siam Cement Group, dan Wings.
Pada September 2020, Waresix memperoleh pendanaan Seri B, dengan total pendanaan yang telah dihimpun mencapai sekitar US$100 juta (Rp1,48 triliun).
STEVY WIDIA
Discussion about this post