youngster.id - Sejumah startup Indonesia akan tampil di pameran teknologi 4.0 terbesar, di Hannover Messe. Startup unggulan yang akan ikut serta, adalah Frogs, Widya, Botika, MSMB, dan Arutala.
“Tentunya kami sangat antusias mengingat ini adalah pameran teknologi 4.0 terbesar di dunia, juga berpotensi besar mendatangkan investor ke Indonesia yang akan menekan angka ketidakmerataan di Indonesia,” kata Doddy Rahadi Direktur Jenderal Ketahanan, Perwilayahan dan Akses Industri Internasional (KPAII) Kementerian Perindustrian dalam ketrangannya, Jumat (31/1/2020).
Selaku official country partner Hannover Messe 2020, Kementerian Perindustrian RI (Kemenperin) memang menggaet perusahaan Venture Capital (VC) serta Venture Builder (VB), UMG Idealab yang memiliki patner sejumlah startup untuk tampil pada 20-24 April 2020 di Hannover, Jerman.
Pada tahun 2019, pameran ini berhasil menarik pengunjung mencapai 215.000 orang dari 91 negara dengan diikuti lebih dari 6.500 exhibitors yang mewakili 73 negara, dan menghasilkan sekitar 5,6 juta kontrak bisnis.
“Tentu saja, ini juga membuka peluang kami untuk melakukan partnership dengan negara lain untuk semakin memajukan industri teknologi digital Tanah Air,” ujar Kiwi Aliwarga, Founder UMG Idealab.
Melalui UMG Idealab, pihaknya mendukung penuh hal tersebut dan terus berkomitmen memberikan solusi pada tiga persoalan utama– perubahan iklim, ketidakmerataan, dan kemajuan UKM.
“Saatnya Bangsa Indonesia tampil di dunia dan mengukuhkan kemajuan teknologi lokal yang tidak kalah dengan negara lain, bahwa Indonesia adalah negara yang layak dijadikan investasi industri teknologi,” paparnya.
Kiwi memamaprkan, Startup Frogs, sebagai pioneer passenger drone di Indonesia akan menampilkan Frogs 282 Version 2 yang mampu mengangkut maksimal 2 penumpang dengan kapasitas maksimal 200 kilogram dan diilengkapi dengan 8 motor, keunggulan yang ditonjolkan adalah kemampuan untuk menempuh jarak hingga 100 kilometer hanya dengan satu kali pengisian daya listrik.
Kiwi menyebutkan, Drone ini dapat terbang hingga ketinggian 2.400 mdpl dengan waktu terbang selama satu jam. Selain itu, ada sprayer drone untuk menyemprotkan pupuk pestisida ke lahan pertanian, surveillance drone untuk pemetaan pertanian, dan cargo drone untuk pengangkutan.
Adapun starup Widya, akan dipamerkan big data, smart speaker, robot, face recognition, hingga AI. Teknologi Natural Language Processing (NLP) berbahasa Indonesia pun akan ditampilkan Botika.
Sementara, MSMB turut membawa teknologi smart farming dan RiTx. Smart farming yang digagas merupakan pertanian 4.0 dengan menanamkan hardware ke lahan pertanian, sehingga lahan tersebut dapat menghasilkan produktivitas lebih tinggi karena memiliki sensor tanah dan sprayer drone.
Sedangkan, RiTx sebagai marketplace pertanian, menghubungkan antara supply dari petani kepada end-user. RiTx juga membantu petani untuk melakukan monitoring terhadap tanaman.
Kiwi menambahkan, berkenan dengan Arutala berarti berbicara tentang peningkatan skill SDM berbasis teknologi. Hal Ini merupakan aplikasi untuk mengembangkan ilmu para ahli mekanik untuk mempelajari komponen, sistem, dan troubleshooting melalui teknologi Virtual Reality (VR) oleh trainer bersertifikat dan berpengalaman.
“Tentu sangat menarik, karena bagi perusahaan dapat meningkatkan efektivitas dan efisiensi, serta meminimalisir resiko kecelakaan,” ujarnya.
STEVY WIDIA
Discussion about this post