youngster.id - Strategi co-branding dan kolaborasi menjadi salah satu pilihan tepat bagi bisnis yang hendak melebarkan sayapnya. Strategi ini dinilai mampu mendorong bisnis untuk menghasilkan ide yang segar serta unik, memperluas jangkauan pasar, hingga meningkatkan brand awareness di mata masyarakat. Strategi ini memerlukan perencanaan yang matang dan komprehensif agar tujuan dari co-branding dapat tercapai dengan efektif.
Strategi kolaborasi yang ideal ini dibagikan dalam ShopeePay Talk bertema “Kolaborasi Hasilkan Kreasi”, Rabu (23/3/2022).
Brand Enthusiast dan Founder & CEO Haloka Group Stephanie Regina menjelaskan, Co-branding secara langsung atau tidak akan mengekspos brand pada jangkauan konsumen yang makin luas. Terkait hal tersebut, tentu brand ingin membuat impresi yang tepat, terukur, dan konsisten. Maka dari itu, citra serta karakteristik yang khas merupakan pondasi yang harus dipegang teguh oleh brand ketika melangsungkan strategi ini.
“Brand perlu melakukan perencanaan yang matang, bahkan sebelum menjalankan kolaborasi. Dengan mengelaborasikan kebutuhan dan objektif dari kolaborasi, brand dapat memilih mitra kolaborasi yang akan melengkapi kekurangan sekaligus menonjolkan daya pikat dari masing-masing brand sehingga menghasilkan co-branding yang harmonis,” ungkapnya.
Selain itu, hadir juga dua pebisnis inspiratif dari latar industri yang berbeda, yaitu Co-Founder Kopi Soe Sylvia Surya dan CEO & Co-Founder Dear Me Beauty Nikita Wiradiputri, membagikan kisah seru dalam menjalankan strategi kolaborasi dengan brand lain dan melahirkan berbagai produk unik yang menarik perhatian masyarakat.
Seperti Dear Me Beauty yang pernah mengeluarkan produk make up dan skincare unik bersama pemain dari industri lain, mulai dari brand fried chicken populer, penyedap rasa, hingga permen.
Nikita Wiradiputri, CEO & Co-Founder Dear Me Beauty mengungkapkan,kolaborasi antarbisnis memang memiliki daya pikatnya tersendiri. Sebagai brand dia merasa perlu untuk mengeksplorasi dan bereksperimen menciptakan inovasi atau produk baru.
“Dear Me Beauty sebagai people power brand selalu berusaha untuk mendobrak batas industri kecantikan dengan menyuguhkan kombinasi produk berkualitas serta pengalaman yang tak terlupakan bagi konsumen. Untuk mencapai hal tersebut, kami berupaya untuk melibatkan konsumen dalam tiap proses kreasi produk kolaborasi agar sesuai dengan kebutuhan dan preferensi konsumen. Sebab, kami memahami bahwa strategi ini bukan semata-mata untuk kebutuhan bisnis, tapi bagaimana kolaborasi bisa membawa hal baru dan di saat yang bersamaan juga menjawab kebutuhan konsumen,” ungkapnya.
Demikian juga halnya dengan Kopi Soe yang notabene dari kategori F&B pun selalu hadir dengan produk kolaborasi yang segar dan tidak kalah unik, seperti kolaborasi dengan produk pakaian, snack, serta produk minuman lain.
“Kopi Soe berupaya untuk senantiasa hadir sebagai brand dengan citra lokal yang kental. Berangkat dari situ, kolaborasi yang kami lakukan cenderung melibatkan partner dengan value yang serupa, meski datang dari latar belakang dan industri yang berbeda,” ungkap Sylvia Surya, Co-Founder Kopi Soe.
Menurut dia, pemilihan mitra kolaborasi yang tepat memudahkan Kopi Soe dalam menyusun strategi co-branding dan memperhitungkan dampak dari kolaborasi itu sendiri.
“Dalam menghimpun informasi tersebut, tentunya kami melakukan riset dan observasi yang komprehensif menyangkut tren, demografis konsumen, hingga nilai dan karakter yang dibawakan oleh calon partner. Hal tersebut membuat kami mampu menjalankan kolaborasi yang apik namun tetap fleksibel dari segi proses kreatif,” kata Sylvia.
Sementara itu Head of Strategic Merchant Acquisition ShopeePay Eka Nilam Dari mengatakan, dalam lanskap industri saat ini, bisnis dihadapkan pada kesempatan yang tak terbatas untuk berinovasi dengan cara yang kreatif dan unik, salah satunya adalah strategi kolaborasi atau yang dikenal sebagai co-branding.
“Terlepas dari ragam manfaat yang bisa didapatkan dari strategi kolaborasi, ShopeePay menyadari bahwa strategi ini bisa menjadi tantangan tersendiri bagi brand yang belum pernah menerapkannya. Semoga melalui kisah inspiratif dan insight seputar strategi co-branding bersama pembicara hari ini, dapat memberikan jawaban bagi para pebisnis dalam mengusung strategi kolaborasi, memberikan gambaran dan ekspektasi terkait strategi ini, serta menjawab tantangan yang dihadapi dari strategi kolaborasi,” pungkasnya.
STEVY WIDIA
Discussion about this post