youngster.id - Peruri merupakan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang berhasil berhasil menjalankan transformasi digital. Peruri tercatat telah melakukan transformasi digital setidaknya sejak lima tahun terakhir. Peruri pun menawarkan layanan baru.
Direktur Utama Peruri, Dwina Septiani Wijaya menjelaskan proses transformasi digital di Peruri ditandai dengan era pembayaran nontunai atau cashless. Sebab, sebelumnya Peruri belum memiliki bisnis di bidang digital.
“Bagaimana kita dalam lima tahun ini melayani beberapa customer produk digital. Sebelumnya Peruri kan bisnis penugasan, ada dari Bank Indonesia, Ditjen Pajak, Ditjen Bea Cukai, Ditjen Imigrasi dan BPN. Tapi saat Peruri masuk era digital, kami memiliki lebih dari 700 customer baru,” ungkap Dwina, pada acara CNBC Tech Conference 2023, dikutip Senin (28/8/2023).
Dwina memaparkan transformasi digital yang dilakukan Peruri bukan semata untuk bertahan dan mengikuti perkembangan zaman.
Setelah masuk ke era digital, fokus bisnis Peruri mengalami pergeseran. Di mana Peruri mulai menawarkan solusi mengenai produk penjaminan keaslian dan autentikasi. Menurutnya, transformasi ini dilakukan dengan memanfaatkan bisnis yang belum dimiliki.
“Pertama, kami harus tahu value proportion perusahaan. Semua orang tahu bahwa Peruri perusahaan cetak uang. Saat ini kami bukan pindah bisnis, akan tetapi hanya menjalani kompetensi yang relevan dengan era baru,” ujarnya.
Menurut Dwina, transformasi digital turut menciptakan peluang baru sekaligus tantangan bagi korporasi. Dengan upaya ini, akan ada efisiensi dalam operasional bisnis, di sisi lain ada bisnis yang turut terdampak karena tak mampu melakukan adaptasi.
Ke depan, Presiden Joko Widodo telah menyetujui usulan terkait Peruri yang ditunjuk sebagai Govtech Indonesia.
STEVY WIDIA