youngster.id - Dengan meningkatnya ketergantungan manusia pada teknologi berbasis luar angkasa serta rencana eksplorasi ruang angkasa yang lebih dalam, prediksi cuaca matahari yang akurat menjadi semakin krusial. Hal ini mendorong IBM dan NASA meluncurkan Surya, open-source foundation model tercanggih. Aplikasi ini dirancang untuk memahami data observasi matahari beresolusi tinggi guna memprediksi aktivitas matahari memengaruhi Bumi serta teknologi di luar angkasa.
Dengan merilis Surya di Hugging Face, IBM dan NASA mendemokratisasi akses terhadap alat-alat canggih untuk memahami dan memprediksi cuaca matahari serta eksplorasi ilmiah. Para peneliti di seluruh dunia kini dapat membangun di atas fondasi ini untuk mengembangkan aplikasi khusus bagi wilayah dan industri mereka.
“Di IBM, misi kami dalam memanfaatkan AI bukan hanya untuk inovasi, tetapi juga untuk inklusivitas yang dapat membantu peneliti dan organisasi di Indonesia mempersiapkan respons operasional. Dengan merilis Model AI ini di Hugging Face, kami membuka akses bagi para ilmuwan, pelaku bisnis, dan pembuat kebijakan membangun di atas fondasi bersama untuk meningkatkan kesadaran iklim. Inilah bagaimana keterbukaan diwujudkan menjadi ketahanan praktis bagi sistem yang diandalkan masyarakat setiap harinya,” ucap Roy Kosasih, Presiden Direktur IBM Indonesia dikutip Rabu (24/9/2025).
Menurut Roy, Foundational model ini telah melalui pra-pelatihan menggunakan data observasi Bumi selama 40 tahun terakhir dari Modern-Era Retrospective analysis for Research and Applications, Versi 2 (MERRA-2) milik NASA, sehingga memungkinkan untuk disesuaikan pada skala global, regional, maupun lokal untuk berbagai studi cuaca.
Potensi aplikasi ini mencakup pembuatan perkiraan berdasarkan observasi lokal, mendeteksi dan memprediksi pola cuaca ekstrem, meningkatkan resolusi spasial simulasi iklim global, serta memperbaiki cara proses fisik yang direpresentasikan dalam model numerik cuaca dan iklim.
“Karena desain dan metode pelatihannya yang unik, foundation model cuaca dan iklim ini dapat menangani jauh lebih banyak aplikasi dibandingkan model AI cuaca yang digunakan saat ini, ” ujarnya.
Lebih lanjut dijelaskan, Surya merupakan bagian dari upaya IBM guna mengadopsi pendekatan generatif dan otomatis untuk algoritma yang dapat ditemukan, diuji, dan dikembangkan dalam skala besar.
“Surya merupakan salah satu contoh bagaimana IBM memosisikan AI bukan hanya sebagai alat, tetapi juga sebagai pendorong penemuan ilmiah, ” pungkasnya.
Surya bergabung dengan lini foundation model Prithvi yang dirilis tahun lalu, yang mencakup model geospasial dan model cuaca. Para ilmuwan dan komunitas di seluruh dunia dapat menggunakan dan mengembangkan pendekatan yang fleksibel serta menskalakan untuk menghadapi berbagai tantangan terkait cuaca jangka pendek maupun proyeksi iklim jangka panjang.
STEVY WIDIA