Kedaulatan AI Menjadi Kunci Masa Depan Digital

General Manager dan Technology Leader IBM ASEAN Catherine Lian. (Foto: istimewa/ibm)

youngster.id - Artificial Intelligence (AI) akan menjadi kunci bagi bisnis di kawasan Asia Pasifik, termasuk Indonesia, pada tahun 2026. Salah satu tren AI penting yang patut diperhatikan pada tahun 2026 adalah Kedaulatan AI (Sovereign AI).

General Manager dan Technology Leader IBM ASEAN Catherine Lian mengungkapkan, di tengah ketegangan geopolitik, berbagai negara berinvestasi pada Sovereign AI dan cloud untuk mempertahankan kendali atas teknologi, data, dan infrastruktur mereka.

“Perkembangan AI ini memberikan pesan bahwa masa depan dimiliki oleh organisasi yang mampu beradaptasi, dan beradaptasi dengan cepat. Sovereign AI akan menjadi kunci pada tahun 2026 karena kepatuhan akan menjadi syarat penting bagi pertumbuhan sekaligus peluang untuk memastikan arsitektur data tetap aman,” ucapnya dikutip Jumat (12/12/2025).

Langkah ini mencakup pengembangan model lokal serta infrastruktur yang berdaulat guna memenuhi kebutuhan terkait kedaulatan data, kemampuan multibahasa, nuansa budaya, dan keamanan nasional.

Menurut Catherine, kedaulatan digital adalah kemampuan sebuah organisasi dalam mengendalikan data, perangkat lunak, dan infrastruktur digitalnya, melampaui sekadar kepatuhan namun juga demi membangun kepercayaan melalui transparansi dan penggunaan teknologi yang bertanggung jawab.

Studi IBV “Why CEOs Must Act Now to Secure the Future” memberikan data-data terkait hal-hal tersebut. Seperti, pada tahun 2027, 80% organisasi multinasional di Asia Pasifik akan menerapkan strategi kedaulatan data.

Selain itu, Pasar sovereign cloud di Asia Pasifik diperkirakan tumbuh 4,5 kali lipat, dari $37 miliar pada tahun 2023 menjadi $169 miliar pada tahun 2028.

Pengeluaran di industri yang teregulasi seperti perbankan meningkat hampir lima kali lipat, dari $14 miliar (2023) menjadi $66 miliar pada tahun 2028.

Pasar sovereign cloud di Asia Pasifik diproyeksikan tumbuh dengan CAGR 31,5% atau mencapai $36,7 miliar pada tahun 2027.

“AI adalah pendorong pertumbuhan, dan AI Agentik sudah mempercepat industri di seluruh dunia. Yang tidak kalah penting adalah kepercayaan pelanggan, yang merupakan aset utama bisnis karena transparansi memberikan ruang bagi inovasi. Kami di IBM akan terus mengembangkan teknologi kami untuk memberikan pengalaman pengguna yang memungkinkan pelanggan kami untuk berkembang ke tahap berikutnya dalam rantai nilai bisnis mereka,” pungkas Catherine.

 

 

STEVY WIDIA

Exit mobile version