Tahun 2026, Nilai Transaksi e-Commerce Indonesia Diprediksi Capai Rp1.335 Triliun

e-commerce

Tahun 2026, Nilai Transaksi E-commerce Indonesia Diprediksi Capai Rp1.335 Triliun (Foto: Ilustrasi)

youngster.id - Laporan International Data Corporation (IDC) terbaru yang yang diterbitkan platform pembayaran 2C2P dan Merchant Risk Council (MRC) menyebutkan, nilai transaksi kotor (gross merchandise value/GMV) e-commerce di Indonesia diprediksi meningkat 128% mencapai US$89 miliar (sekitar Rp1.335 triliun) sepanjang tahun 2023 hingga 2026.

Dalam laporan bertajuk How Southeast Asia Buys and Pays 2022, IDC menyebutkan proyeksi nilai transaksi tersebut menempatkan Indonesia di atas negara-negara tetangga seperti Vietnam (US$33 miliar), Thailand (US$26 miliar), dan Filipina (US$17 miliar).

Country Head 2C2P Indonesia Adi Nugroho mengatakan, tingginya transaksi e-commerce itu didorong hadirnya layanan beli sekarang bayar nanti (Paylater). “Pada 2021, layanan paylater tercatat berhasil menambahkan satu juta pengguna baru e-commerce di Indonesia setiap tiga bulan,” kata Adi, dikutip Kamis (23/3/2023).

Sementara itu, pertumbuhan kartu kredit diproyeksi tetap stagnan, dan penggunaan cash on delivery (COD) menurun seiring dengan munculnya beragam opsi pembayaran digital yang baru.

Sedangkan tingkat penetrasi dompet digital di Indonesia sebesar 76% dengan 116,8 juta pengguna baru dompet digital. Hal ini menjadikan jumlah tertinggi di kawasan Asia Tenggara.

 

HENNI S.

Exit mobile version