TaniFund dan Intani Bangun Ekosistem Korporasi Petani

TaniFund

Tanifun dan IBRI Agro jalin kerja sama penyeluran kredit ke UMKM mamin (Foto: istimewa/youngster.id)

youngster.id - TaniFund, platform peer-to-peer (P2P) lending sektor agrikultur dan pangan bekerjasama dengan Perkumpulan Insan Tani dan Nelayan Indonesia (Intani) mengelar proyek budidaya komoditas padi. Proyek yang melibatkan 1.100 petani ini untuk membangun ekosistem korporasi petani yang dapat meningkatkan kesejahteraan mereka.

Dalam ekosistem korporasi petani yang dibangun Intani, TaniFund bertindak sebagai penyedia pendanaan bagi proyek budidaya, sedangkan Mitra Bumdes Nusantara dan Pupuk Indonesia Pangan sebagai off-taker hasil panennya. Dalam proyek tersebut, TaniFund memberikan dukungan melalui penyaluran permodalan dengan total nilai sebesar Rp18 miliar kepada 11 poktan yang terlibat. Kesebelas poktan tersebut dinaungi oleh gabungan kelompok tani (gapoktan) BRISMA.

Komisaris TaniFund, Pamitra Wineka mengatakan bahwa keterlibatan TaniFund dalam proyek budidaya padi bersama Intani merupakan bukti komitmen perusahaan untuk berperan aktif dalam peningkatan kesejahteraan petani melalui kolaborasi dengan pelaku agribisnis lainnya.

“Kami merasa senang dapat berpartisipasi dalam proyek ini karena melibatkan ribuan petani yang tentunya membutuhkan dukungan pendanaan untuk dapat mengembangkan usaha mereka. Kami berharap model bisnis seperti ini dapat direplikasi di banyak tempat, karena pemberdayaan petani dan penguatan ketahanan pangan membutuhkan peran serta aktif dari berbagai pemangku kepentingan,” ujar Pamitra, yang juga menjabat sebagai Presiden TaniHub Group dalam keterangan pers, Rabu (10/3/2021).

Mereka telah melakukan panen raya untuk komoditas padi yang telah ditanam di lahan seluas 1.000 hektare di Desa Ujung Genteng, Kecamatan Ciracap, Sukabumi.  Ketua Umum Intani, Guntur Subagja mengatakan proyek ini menjadi sebuah silaturahmi dan kolaborasi yang dapat menjadi titik tolak upaya pemberdayaan petani dan pertanian Indonesia ke depannya.

“Intani adalah sebuah organisasi yang bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan petani dan membangun kemandirian pertanian Indonesia. Kami ingin menunjukkan kepada masyarakat bahwa tanpa disubsidi pun, industri pertanian jika dikolaborasikan dengan baik dapat menguntungkan petani, pelaku usaha, industri, ataupun sektor-sektor lainnya, serta memberikan social impact yang besar,” kata Guntur.

Sebagai bentuk pemberdayaan masyarakat sekitar yang mayoritas bertani, ekosistem Intani juga melibatkan 3.000 santri melalui Pesantren Pemberdayaan Al-Muhtadin. Pesantren yang berada di bawah naungan gapoktan BRISMA tersebut bertindak sebagai “local hub ecosystem” yang melatih para santri untuk menjadi local leader, santri tani, dan “santripreneur”.

Sementara itu, Edison Tobing selaku Direktur TaniFund mengatakan, keterlibatan pesantren dalam ekosistem Intani dapat menjadi salah satu solusi pemberdayaan komunitas petani, karena para santri dapat mendorong para petani muda untuk berpartisipasi dalam upaya memperkuat ketahanan pangan melalui ekonomi kerakyatan di masyarakat lokal.

Didirikan pada 2017, TaniFund telah berhasil menyalurkan pendanaan sebesar Rp199,63 miliar (per 7 Maret 2021) melalui ratusan proyek dalam bidang pangan dan agrikultur. Upaya yang telah dilakukan TaniFund pun berdampak terhadap peningkatan produksi 2.700 petani binaannya sebesar 20%. Tidak hanya itu, semangat TaniFund dalam meningkatkan inklusi keuangan terlihat pada peningkatan pendapatan petani binaannya secara umum sebesar 25% dengan kepemilikan rekening bank mencapai angka 100%.

Sebagai P2P Agritech lending dengan pertumbuhan tertinggi dalam satu semester terakhir (44.77%), TaniFund optimis menjadi P2P Lending dengan market share terbesar di Indonesia melalui penyaluran kredit 600% lebih besar dari tahun sebelumnya.

 

STEVY WIDIA

Exit mobile version