youngster.id - PT Sigma Cipta Caraka (Telkomsigma) optimistis bisnis komputasi awan menjadi lebih pasti dan kompetitif. Keyakinan ini diperkuat dengan terbitnya PP 71/2019 tentang Penyelenggaraan Sistem dan Transaksi Elektronik (PP PSTE).
System Analyst PT. Sigma Cipta Caraka (Telkomsigma) Randy Susanto mengungkapkan, melalui PP 71 provider lokal akan makin semangat membangun kemampuan dari komputasi awan negeri, hal ini agar pemain lokal dapat bersaing dengan pemain global. Saat ini Telkomsigma tidak lagi berada dalam tahapan membangun tetapi dengan terus memperluas kekuatan dan layanannya.
“Kami menambah kekuatan (capability) dengan cara meningkatkan diferensiasi layanan cloud, meng-upgrade services quality dan memanfaatkan infrastruktur kami sebagai platform andal yang telah teruji bagi customer yang membutuhkan fasilitas untuk mengoperasikan bisnis berbasis cloud,” terang Randy dalam keterangannya, Senin (24/2/2020).
Randy mengungkapkan bahwa dengan kebijakan tersebut, Telkomsigma memandang bahwa tentunya hal ini menjadi peluang bagi pihaknya untuk terus melebarkan sayap bisnis di bidang pusat data, komputasi awan, Informasi dan teknologi (IT) dan pelayanan digital.
“Jelas terlihat, meski terdapat PP 71 ini, pemain global tetap saja rela berinvestasi besar, dan berlomba membangun Data Center di Indonesia. Hal ini terjadi karena, dengan hadirnya pusat data di Indonesia, selain aspek data security, mereka juga ingin memperkecil bandwith dan latency (jeda waktu) yang memiliki beban lebih besar jika data dilempar ke luar negeri,” ujarnya.
Dia yakin, dengan kekuatan network dan infrastruktur pihaknya yang tersebar luas di Indonesia, serta pasar yang juga besar, Telkomsigma dapat mencakup ke semua kebutuhan segmen industri.
“Kami lebih percaya diri dalam memenuhi tuntutan pelanggan yang membutuhkan “kejelasan” dimana datanya berada, yang intinya terkait dengan aspek security,” lanjutnya.
Aspek security, imbuhnya, tidak sebatas domisili data di Indonesia, tetapi juga bagaimana kualitas dan keamanan infrastruktur, keamanan lingkungan, juga dengan dukungan lokal yang siaga 24×7 di Indonesia. Dia juga melihat bahwa tren yang akan terjadi adalah masyarakat dituntut agar mampu memenuhi kebutuhan pelanggan secara spesifik.
“Seperti halnya, dalam kondisi saat ini dan yang akan datang, untuk memenuhi kebutuhan bisnis, rata-rata perusahaan atau pelanggan tidak lagi hanya bergantung pada satu cloud provider, tetapi bersifat multi cloud dari beberapa provider,” pungkasnya.
STEVY WIDIA
Discussion about this post