youngster.id - Sejatinya, di Indonesia belum banyak pemain yang menggarap potensi layanan cloud computing (komputasi awan), terutama Platform as a Service (PaaS). Peluang itu ditangkap Iskandar Soesman, dengan mendirikan Awanio.
Menurut Iskandar, pasar solusi cloud di Indonesia masih sangat besar dan akan terus berkembang. Di tahun 2022, nilai ekonomi digital Indonesia tercatat sebagai yang tertinggi di Asia Tenggara, yakni sebesar US$77 miliar. Transformasi digital juga kian diperkuat dengan potensi nilai ekonomi digital Indonesia mampu mencapai US$130 miliar di tahun 2025.
“Solusi Awanio yang merupakan karya anak bangsa sudah terdaftar di P3DN dengan nilai TKDN sebesar 98.68% yang dapat menjadi solusi tepat dalam memenuhi kebutuhan bisnis dan mendukung digital ekonomi di Indonesia,” kata Iskandar, Co-founder & CEO Awanio (PT Awan Komputasi Teknologi), pada acara kerja sama dengan PT Synnex Metrodata Indonesia, Rabu (3/5/2023).
Disebutkan Iskandar, Awanio adalah perusahaan yang bergerak dalam bidang pengembangan perangkat lunak untuk mengelola dan mengorkestrasi infrastruktur IT dan komputasi awan. “Pada awal didirikan tahun 2016, Awanio merupakan Platform as a Service (PaaS) yang hanya berperan sebagai hosting aplikasi dan data klien,” ungkap Iskandar.
Seiring dengan kebutuhan komputasi awan di Indonesia, layanan Awanio yang hanya mencakup layanan B2C (business to consumers), kemudian berkembang dengan menyediakan layanan pada segmen B2B (business to business) sebagai penyedia layanan software Cloud Management Platform (CMP) dan Hyper Converged Infrastructure (HCI).
Sebagai sebuah platform, Awanio memiliki fitur-fitur unggulan seperti Kubernetes, Virtualisation, Bare-metal, Object Storage, Backup & Restore, Network hingga Billing Engine yang dapat terintegrasi dengan payment gateway maupun sistem lainnya. Awanio juga dapat berjalan pada server Mission Critical System dan Multi Architecture.
Solusi yang ditawarkan Awanio membantu percepatan program transformasi digital yang terus digaungkan Pemerintah sebagai upaya mempercepat peningkatan infrastruktur dan ekonomi digital. Sebagai solusi karya anak bangsa, Awanio memiliki Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) sebesar 98.68% dan telah mengantongi sertifikasi oleh Meta Lab—perusahaan inovasi data dan teknologi yang memiliki spesialisasi dalam penilaian perlindungan data pribadi, guna memverifikasi kepatuhan terhadap UU No. 27 Tahun 2022 tentang Pelindungan Data Pribadi (UU PDP).
Diklaim Iskandar, solusi Awanio memiliki beberapa keunggulan. Antara lain: Solusi yang memiliki fitur lengkap secara end-to-end mulai dari manajemen organisasi, orkestrasi infrastruktur IT, dan manajemen keuangan tanpa memerlukan lisensi atau layer tambahan (no hidden cost). Awanio dapat diimplementasikan hampir diseluruh merek dan arsitektur perangkat server dan storage, sehingga memiliki fleksibilitas dan agnostik yang sangat baik bagi pemanfaatan infrastruktur IT perusahaan yang beragam.
Selain itu, solusi Awanio mampu menjalankan beban kerja aplikasi berbasis monolithic dan microservice pada layer yang sama, sehingga meningkatkan kinerja dari suatu Infrastruktur IT. Dapat mengimplementasikan multi-data center deployment dengan menerapkan active-active availability zone untuk optimalisasi ketersediaan ruang pada beberapa pusat data.
Saat ini, selain di Indonesia, Awanio juga telah beroperasi di Belanda, Jerman, dan Suriname. “Awanio akan terus melakukan ekspansi ke negara-negara lain untuk membantu perusahaan dalam mengingkatkan kualitas layanan teknologi informasi,” tutup Iskandar. (*AMBS)
Discussion about this post