youngster.id - Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), jumlah angkatan kerja Indonesia mencapai 144,01 juta jiwa pada Februari 2022. Angkatan kerja terbesar berada di kelompok umur 25-29 tahun, yakni mencapai 17,18 juta jiwa. Angkatan kerja muda ini didorong untuk menciptakan lingkungan kerja yang lebih toleran di masa depan.
Psikolog Klinis Dewasa Tara de Thouars mengatakan, Gen Z adalah generasi yang sangat terbuka dengan perbedaan. Penelitian McKinsey&Company menunjukkan beberapa kategori perilaku Gen Z yang membedakannya dengan generasi-generasi sebelumnya. Salah satunya adalah Undefined ID, dimana generasi ini menghargai setiap individu tanpa memberi label tertentu dan memiliki keterbukaan yang besar untuk memahami keunikan tiap individu.
“Perilaku ini tentunya akan turut mempengaruhi mereka saat mencari pekerjaan,” ungkap Tara dalam webinar bertajuk “Creating Positive Vibes at Work: Tolerance is Key” yang digelar PT Unilever Indonesia, Tbk dan Campus Marketeers Club, Jumat (24/6/2022).
Acara yang melibatkan lebih dari 300 mahasiswa dari berbagai wilayah Indonesia ini digelar untuk membekali para mahasiswa dengan kesadaran mengenai isu yang harus mereka prioritaskan saat mulai memasuki lapangan kerja nanti, yaitu pentingnya bekerja di dalam lingkungan yang memiliki vibes positif dengan mengedepankan nilai-nilai kesetaraan, keberagaman dan inklusivitas.
Head of Communication Unilever Indonesia Kristy Nelwan menyampaikan, sejalan dengan strategi ‘The Unilever Compass’, Unilever berkomitmen untuk terus berkontribusi dalam menciptakan masyarakat yang lebih adil dan inklusif.
“Komitmen ini diwujudkan melalui berbagai upaya dan langkah nyata untuk turut berpartisipasi menegakkan kesetaraan, keberagaman dan inklusivitas di lingkungan tempat kami beroperasi,” ujarnya.
Menurut dia, bagi Unilever Indonesia, ada Equity, Diversity, and Inclusion Board yang bertugas menjalankan dan memonitor berbagai upaya Perusahaan. “Seperti misalnya webinar hari ini yang bertujuan agar para mahasiswa selaku Gen Z—yang akan mendominasi angkatan kerja di masa depan—untuk semakin peka dan berani mengambil aksi nyata menindaklanjuti segala bentuk intoleransi yang mungkin mereka hadapi nanti,” kata Kristy.
Terkait aksi workplace bullying, Unilever Indonesia memiliki jalur pengaduan khusus yang disebut Speak-Up Channel, sebuah Whistleblower System dengan jaminan kerahasiaan penuh sebagai salah satu sarana bagi karyawan untuk menyampaikan adanya penyimpangan terhadap peraturan dan ketentuan yang berlaku. Perusahaan juga aktif mendorong karyawan untuk bertanggung jawab dan berinisiatif jika melihat potensi pelanggaran.
“Kami harap berbagai insights yang dibagikan dalam webinar ini dapat membekali adik-adik mahasiswa maupun mereka yang sudah meniti karir dengan pengetahuan dan kemampuan untuk memilih dan menciptakan lingkungan kerja yang lebih toleran, setara dan inklusif di masa depan. Selain itu, semoga program seperti ini juga dapat terus menginspirasi sebanyak mungkin perusahaan maupun organisasi untuk memperkuat kebijakan-kebijakan yang berpihak pada kesetaraan, keberagaman dan inklusivitas,” tutup Kristy.
STEVY WIDIA
Discussion about this post