youngster.id - Check Point menemukan masalah-masalah tersebut dapat terjadi saat aktor jahat mengirim SMS palsu ke anggota TikTok dan membuat seolah-olah berasal dari TikTok. Untuk itu, layanan video pendek ini memperbaiki celah keamanan yang ada di platformnya.
Check Point menerbitkan laporan yang mencatat, dalam beberapa tahun terakhir mereka telah menemukan bukti potensi risiko yang tertanam di aplikasi TikTok. Perusahaan peneliti keamanan ini berfokus pada beberapa kerentanan serius yang ditemukan di aplikasi TikTok.
“TikTok berkomitmen untuk melindungi data pengguna. Kami berharap resolusi yang sukses ini akan mendorong kolaborasi di masa depan dengan para peneliti keamanan,” kata anggota tim keamanan TikTok Luke Deshotels yang dilansir GSM Arena, Senin (14/1/2020) .
Aplikasi ini meninggalkan celah keamanan yang bisa digunakan hecker untuk memanipulasi dan menghapus konten dari akun pemilik TikTok. Bahkan peretas dapat membuat video private bisa diakses publik, dan melepaskan informasi pribadi pemegang akun seperti alamat e-Mail mereka. Lalu saat pengguna mengklik link palsu yang dikirimkan, hacker dapat mengendalikan profile pengguna.
Selain itu, aplikasi akan memungkinkan penyerang untuk mengarahkan korban ke website yang persis seperti TikTok. Beruntung, Check Point telah memberitahu TikTok mengenai masalah ini pada November lalu. Menurut Check Point, usai menghubungi pengembang TikTok, sebuah solusi dikerahkan secara bertanggung jawab. Jadi, pengguna aplikasi bisa menggunakannya dengan aman.
STEVY WIDIA
Discussion about this post