youngster.id - Platform sosial media mulai serius memperhatikan konten yang dibagikan di laman mereka. Selain berusaha mencegah konten bermuatan negatif, mulai banyak kolaborasi untuk memberikan lebih banyak konten bermuatan positif, termasuk edukasi.
Langkah ini yang dilakukan TikTok Indonesia dengan meluncurkan program #BelajarBareng. Melalui program ini, Tik Tok mengajak para kreator berbagi ilmu dan keahlian melalui video singkat. Sejak dirilis hingga saat ini, TiktTok mengklaim video-video dengan tagar #BelajarBareng sudah mendapatkan view 576,8 juta.
“Sebagia platform destinasi video singkat kami ingin berbagi konten positif kepada masyarakat. Karena itu kampanya kali ini kami ingin mengajak orang, untuk belajar dengan cara yang menarik di Tik Tok. Dan untuk #BelajarBareng kami bekerja sama dengan berbagai pihak dalam mengisi konten di sini,” kata Dina Bhirawa Senior Marketing Manager TikTok Indonesia, Jumat (6/12/2019) di The Plaza, Jakarta.
Dia menjelaskan, kampanye konten edukasi pertama kali diperkenalkan oleh TikTok di India. Ternyata, program tersebut berhasil dengan miliaran view per hari, hingga akhirnya diadopsi di negara-negara lain termasuk Indonesia.
“Kami berkomitmen membuat ekosistem di TikTok menjadi lebih baik. Sebelumnya kami memang lebih dikenal dengan konten hiburan seperti bernyanyi atau dance, tapi kami ingin lebih baik. Kami ingin semua konten bisa didapatkan di sini, tapi tetap disampaikan dengan cara yang menghibur,” ungkap Dina.
Untuk meramaikan konten #BelajarBareng, TikTok bekerja sama dengan sejumlah akun dari berbagai kategori. Salah satu di antaranya adalah kategori bahasa asing dengan Cakap.com. “Kampanye baru ini diharapkan bisa menjadi wadah bagi anak-anak muda untuk terus belajar, dan membagikan konten bermanfaat dengan cara yang menyenangkan,” ujarnya.
Sementara itu, Head of Marketing Cakap.com Reancy Triashari mengungkapkan, kerja sama ini dilakukan lantaran ada kesamaan visi antara Cakap dan TikTok dalam mengedukasi masyarakat dengan cara yang lebih menyenangkan. Salah satu konten video yang dibuat oleh Cakap melalui TikTok adalah konten homophones, yang mengajarkan pelafalan dari kata-kata yang pelafalannya mirip namun berbeda makna.
“Misalnya kami buat video tentang bagaimana perbedaan pelafalan pair (sepasang) versus pear (buah). Itu kata-kata simpel dan banyak dipakai sehari-hari, namun masih banyak yang pelafalannya salah, maka kami buat video itu untuk mengedukasi,” kata Reancy.
Selain bahasa inggris, Cakap juga membuat beberapa video belajar bahasa Jepang, Mandarin dan bahasa Indonesia. Materi bahasa yang diajarkan meliputi percakapan ringan yang sering digunakan sehari-hari atau ketika traveling, seperti kalimat perkenalan, perpisahan, bahkan bertanya apakah makanan yang dipesan mengandung daging babi atau tidak, dan lainnya.
“Saat kita liburan ke luar negeri dan hendak makan, umat muslim pasti nanyakan apakah makanan itu mengandung daging babi atau tidak. Melalui video TikTok ini kami ajarkan seperti apa pertanyaan itu diucapkan dalam bahasa Mandarin misalnya, bahasa Jepang juga ada,” jelas Reancy.
#BelajarBareng merupakan tantangan yang diiniasi TikTok untuk bulan Desember 2019, dan sudah diperkenalkan sejak 25 November. Selain dengan Cakap, TikTok juga mengandeng sejumlah creator konten dari kategori olahraga seperti Dienlimano, yakni seorang certified personal trainer. Dia membagikan berbagai tip dan contoh gerakan olahraga yang bisa dicoba di rumah.
Video-video lainnya terkait teknologi, videografi, pengembangan diri, dan memasak juga ada dengan tagar #BelajarBareng. Konten edukasi lainnya di TikTok bisa dinikmati dengan mencari tagar #BelajarBareng.
STEVY WIDIA
Discussion about this post