youngster.id - TikTok terus memperketat penyaringan terhadap konten dewasa yang menjurus pornografi. Yang terbaru, platform ini merilis pembaruan atau versi baru dari model sugestif borderline yang digunakan aplikasi untuk secara otomatis mengidentifikasi konten seksual eksplisit, sugestif, atau borderline (garis batas).
Menurut juru bicara TikTok, model baru ini lebih mampu mendeteksi apa yang disebut ‘konten borderline‘, video yang tidak secara eksplisit melanggar aturan aplikasi, tetapi mungkin tidak cocok untuk pengguna yang lebih muda.
Sebelumnya, TikTok telah meluncurkan sistem rating baru yang disebut Content Levels, untuk membantu mengidentifikasi lebih banyak konten dewasa.
Pihak TikTok tidak menjelaskan secara spesifik seberapa akurat sistem baru itu. Mereka menuturkan dalam 30 hari terakhir perusahaan telah mencegah akun remaja melihat lebih dari 1 juta video yang menjurus ke arah seksual.
Mengutip Engadget, Senin (2/1/2023), TikTok bukan satu-satunya platform yang menyaring jenis konten ini dari rekomendasi. Instagram diketahui telah lama berusaha untuk menyingkirkan konten borderline dari rekomendasinya.
Konten dengan tema yang lebih dewasa, tidak mengandung unsur ketelanjangan eksplisit, telah lama menjadi lebih sulit untuk dideteksi secara konsisten oleh sistem otomatis.
Sementara itu, TikTok telah dilarang di Amerika. Beberapa negara bagian telah melarang TikTok dari perangkat pemerintah, termasuk Georgia, South Dakota, Maryland, dan Texas.Belum lama ini Indiana telah menggugat TikTok atas dugaan masalah keamanan dan keselamatan anak.
STEVY WIDIA
Discussion about this post