youngster.id - Pekerjaan lepas atau freelancer atau gig workers merupakan salah satu pekerjaan yang terdampak karena pandemi corona. Dekan Sekolah Bisnis & Ekonomi Universitas Prasetya Mulya Fathony Rahman berbagi tips bagi freelancer agar tetap bertahan di tengah pandemi dan tatanan normal baru (new normal).
Tips pertama, para freelancer harus menyiapkan tabungan yang cukup untuk bertahan hidup di tengah situasi saat ini. “Karena kita perlu menghadapi krisis, sehingga hal-hal yang bukan kebutuhan pokok sebaiknya dikesampingkan dahulu,” kata Fathony dalam keterangannya, Sabtu (27/6/2020).
Kedua, para freelancer harus memanfaatkan momentum pandemi ini untuk memperbaiki pola pikir dan kualitas diri, khususnya dalam keterampilan (soft skills). Di antaranya yakni, mereka bisa mengikuti sejumlah webinar atau kursus online secara gratis yang disediakan oleh pemerintah maupun sejumlah instansi swasta.
Ketiga, ia menganjurkan, para freelancer harus mencari peluang baru untuk mendapatkan penghasilan. Menurutnya, pandemi corona mengakibatkan sejumlah layanan perusahaan ditutup namun hal itu seharusnya bukan menjadi penghalang bagi mereka untuk tetap bekerja.
“Mereka bisa mengambil kesempatan yang lain, misalnya pivoting menjadi mitra merchant GrabFood dan sebagainya,” ujar Fathony.
Sebelumnya Survei yang dilakukan startup crowdsourching, PT Sribu Digital Kreatif menunjukkan banyak pekerja lepas yang menjadikan pekerjaannya saat ini sebagai tumpuan hidup.
Menurut survei tersebut 95% responden pekerja lepas yang disurvei menyatakan akan mempertahankan status pekerjaan. Adapun 53% mengaku sudah menjadi freelancer lebih dari lima tahun. Mayoritas merupakan generasi milenial, 49% responden berusia 21 tahun hingga 30 tahun.
Bekerja sebagai freelancer juga dipandang cukup menjanjikan secara penghasilan. Dari hasil survei, 20% responden mengaku dalam sebulan menghasilkan lebih dari Rp 3,5 juta. Sribu mencatat, ada tiga pekerjaan terbanyak yang dikerjakan freelancer saat ini. Sebanyak 62,7% responden bekerja di bidang desain, 27,2% bekerja di copywriting, dan 41,5% di pemasaran online. Survei dilakukan kepada 200 freelancer yang telah melalui tahap kurasi pada Januari 2020.
STEVY WIDIA
Discussion about this post