youngster.id - Perkembangan teknologi artificial intelligence (AI) dan Internet of Things (IoT) telah mendorong perusahan termasuk startup untuk bertransformasi ke digital. Perubahan ini dirasa perlu melihat peta persaingan bisnis yang semakin ketat.
Seperti Tokopedia, yang menklaim telah beralih dari platform e-commerce menjadi perusahaan teknologi. Bisnis pun berkembang tidak lagi sekadar marketplace.
“Kami sudah bertransformasi jadi perusahaan teknologi dan super ecosystem. Bisnis kami tidak hanya e-commerce tetapi juga mencakup fintech, payment, hingga logistik,” kata Ekhel Chandra Wijaya External Communications Senior Lead Tokopedia dalam diskusi ‘Tren IoT dan AI di Indonesia’ yang digelar Forum Wartawan Teknologi Indonesia (Forwat), Selasa (10/3/2020) di Jakarta.
Perubahan ini sesuai dengan visi dan misi para pendirinya, William Tanuwijaya dan Leontinus Alpha Edison untuk mendorong pemerataan ekonomi digital, dan memanfaatkan teknologi untuk menutup kesenjangan.
Selain itu, Ekhel mengklaim Tokopedia yang pertama yang mengimplementasikan costumer service digital berbasis asisten virtual.
“Tokopedia ingin menjadi AI first company karena di Tokopedia ada tiga DNA, salah satunya focus on consumer dan inilah dasar perusahaan untuk menjadi AI first company,” ujarnya.
Dengan demikian, Tokopedia sudah bisa menganalisis kebiasaan konsumen sehingga dapat memberikan saran/rekomendasi barang. Ada juga smart warehouse atau toko cabang pertama menerapkan digital base costumer service.
“Kami terus mengembangkan teknologi agar dapat memenuhi semua keinginan dan kebutuhan masyarakat pengguna Tokopedia,” pungkasnya.
STEVY WIDIA
Discussion about this post