Tren Positif: Lulusan Vokasi Makin Diminati Dunia Kerja

Vokasi

Tren Positif: Lulusan Vokasi Makin Diminati Dunia Kerja (Foto: Istimewa/youngster.id)

youngster.id - Sejatinya, data angkatan kerja di Indonesia menunjukkan tren peningkatan positif lulusan pendidikan vokasi setiap tahunnya. Tren positif ini sejalan dengan upaya revitalisasi pendidikan vokasi di berbagai jenjang yang dilakukan pemerintah secara konsisten dalam rangka meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM).

Pelaksana Tugas (Plt.) Direktur Jenderal Pendidikan Vokasi, Tatang Muttaqin mengatakan, berbagai Upaya dilakukan pihaknya untuk meningkatkan keterampilan para pelaku dalam ekosistem pendidikan vokasi, mulai dari peserta didik, dan juga tenaga pendidik vokasi seperti guru, dosen, dan lainnya.

“Hal ini sejalan dengan Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 68 Tahun 2022 tentang Revitalisasi Pendidikan Vokasi dan Pelatihan Vokasi dalam menyiapkan SDM yang kompeten, produktif, dan berdaya saing,” ujar Tatang, Kamis (19/9/2024).

Berdasarkan laporan Katalog Keadaan Angkatan Kerja di Indonesia Tahun 2020-2023 dari Badan Pusat Statistik (BPS), terdapat peningkatan kebekerjaan lulusan SMK sebesar 4,24% sepanjang tahun 2020-2023. Jika melihat pada periode yang sama, Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) lulusan SMK, terdapat peningkatan hingga 3,83%, di mana dari Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) lulusan SMK memiliki total penurunan hingga 4,04%.

Lebih lanjut, jumlah lulusan vokasi pada setiap jenjang pendidikan yang bekerja pada periode Februari 2024 mengalami peningkatan. Seperti pada jenjang SMK, tercatat 17.185.456 orang yang telah bekerja. Angka ini mengalami peningkatan hingga 1.499.778 orang jika dibandingkan pada periode yang sama tahun lalu.

Selain itu, pada jenjang Diploma I/II/III, tercatat 3.395.566 orang lulusan yang telah bekerja pada periode Februari 2024. Jumlah tersebut meningkat hingga 341.512 orang dibandingkan pada periode yang sama tahun lalu.

Tidak hanya itu, berdasarkan laporan Rapor Pendidikan Indonesia 2023, tingkat penyerapan lulusan SMK yang melanjutkan, bekerja, dan atau berwirausaha mencapai skor tinggi, yaitu 87,07%.

“Jika kita melihat pada data Februari tahun ini, penduduk bekerja lulusan SMK mengalami peningkatan 0,78 persen poin, yaitu dari 11,31% menjadi 12,09%,” lanjut Tatang.

Sedangkan pada jenjang Diploma I/II/III di periode Februari 2024, mengalami peningkatan 0,19%, hingga menjadi 2,39%. Hal yang sama juga dirasakan pada lulusan Diploma IV hingga S-3 yang mengalami peningkatan 0,97%, hingga menjadi 10,28 persen jika dibandingkan pada periode yang sama tahun lalu.

Seperti yang diketahui, saat ini Ditjen Pendidikan Vokasi memiliki sejumlah program dalam meningkatkan keterampilan peserta didik dan juga tenaga pendidik vokasi di bawah kebijakan Merdeka Belajar. Salah satunya adalah Teaching Factory, di mana para siswa dapat belajar dalam kondisi yang menyerupai lingkungan industri, baik prosedur maupun standar yang digunakan.

Dengan demikian, para peserta didik akan jauh lebih siap dalam menghadapi dunia kerja yang terus mengalami perubahan dengan cepat, khususnya pada aspek pengembangan teknologi yang digunakan di industri.

Ditjen Pendidikan Vokasi juga telah bekerja sama dengan para mitra DUDI melalui kegiatan Business Matching sebagai ruang interaksi antara pelaku industri dan satuan pendidikan vokasi. Program ini memberikan kesempatan bagi satuan pendidikan vokasi untuk memperlihatkan potensi yang dimiliki dan dapat menjalin kemitraan yang strategis dengan industri atau perusahaan yang terlibat.

“Kami akan terus bekerja sama dengan antar sektor, termasuk para mitra dunia usaha dan dunia industri (DUDI) dalam meningkatkan kualitas keterampilan lulusan pendidikan vokasi untuk dapat menyongsong Indonesia Emas 2045 nantinya,” tutup Tatang.

 

HENNI S.

Exit mobile version