youngster.id - Memiliki pengalaman, kemampuan memproduksi dan memasarkan produk, Trisula Group cukup pede (percaya diri) dapat menarik konsumen ekspor di tahun 2024.
Direktur Utama Trisula Group, Widjaya Djohan mengatakan, meski gempuran pakaian impor murah di pasaran saat ini masih menjadi sebuah tantangan bagi industri tekstil dan garmen, pihaknya yakin bahwa konsistensi yang mereka tawarkan dalam menyuguhkan produk berkualitas yang memenuhi kebutuhan yang pelanggannya adalah faktor pembeda yang akan memberikan Perusahaannya keunggulan, terutama di pasaran ekspor.
“Dengan pengalaman lebih dari 50 tahun di industri ini, kami dapat menghasilkan produk berkualitas dengan konsisten sambil tetap berinovasi mengikuti tren. Grup TRIS mampu memenuhi customized order sesuai kebutuhan klien, kami juga sudah bergerak ke arah sustainable fashion dan inclusive fashion,” klaim Widjaya, dikutip Minggu (4/2/2024).
Menurut Widjaya, saat ini Trisula memiliki kemampuan untuk melayani pesanan customized order sesuai ukuran dan keinginan para pelangan secara fleksibel bahkan untuk dalam jumlah kecil.
Selain itu, Trisula juga sudah mengarah ke Sustainable Fashion yang ramah lingkungan. Misalnya dengan mengembangkan tekstil dari benang daur ulang hingga menerapkan responsible sourcing. Juga, mengusung Inclusive Fashion, dengan menawarkan produk-produk di bawah naungan Trisula group yang memberdayakan konsumen untuk mengekspresikan identitas masing-masing.
Di dukung oleh ekosistemnya yang terintegrasi, Trisula sudah memasarkan produknya ke berbagai negara seperti USA, Australia, Jepang, New Zealand, Inggris, Singapura, dan lainnya. Market ekspor terbesar Trisula saat ini adalah pasar Amerika dengan lebih dari 38%, disusul pasar Australia dengan 30%, serta sekitar 15% dari Selandia Baru.
Secara kinerja perusahaan, berdasarkan laporan keuangan Kuartal III Trisula mencatat pendapatan sebesar Rp1,04 triliun, naik tipis 0,07% dari periode yang sama tahun sebelumnya.
“Penjualan bersih Trisula masih ditopang oleh penjualan ekspor sebesar Rp668,71 miliar dan penjualan lokal sebesar Rp376,53 miliar,” tutup Widjaya.
HENNI S.
Discussion about this post