Sabtu, 27 September 2025
No Result
View All Result
youngster.id
Pratesis Ads
  • News
  • Technopreneur
  • Creativepreneur
  • Sociopreneur
  • Innovation
  • Youth Development
No Result
View All Result
youngster.id
  • News
  • Technopreneur
  • Creativepreneur
  • Sociopreneur
  • Innovation
  • Youth Development
No Result
View All Result
youngster.id
No Result
View All Result
Home News

Waste4Change Tawarkan Solusi Pengelolaan Sampah Furnitur

3 November 2022
in News
Reading Time: 3 mins read
sampah furnitur

Waste4Change Tawarkan Solusi Pengelolaan Sampah Furnitur (Foto: Ilustrasi)

0
SHARES
0
VIEWS

youngster.id - Pengelolaan sampah besar atau bulky waste di dunia belum dilakukan secara optimal oleh banyak negara. Sampah besar seperti sampah furnitur masih dibuang begitu saja ke Tempat Penampungan Akhir atau landfill tanpa didaur ulang terlebih dahulu. Padahal persentase jumlahnya cukup tinggi dan mendominasi total sampah besar.

Di Indonesia sendiri, meski furnitur menjadi salah satu penyumbang nilai ekspor yang besar hingga mencapai Rp28 Triliun per tahun, namun pengelolaan sampahnya masih belum dikelola dengan baik. Hal ini terbukti dari minimnya data dan informasi mengenai pengelolaan sampah furnitur, begitu juga dengan kebijakan khusus yang mengatur hal ini.

Sampah berukuran besar, dalam hal ini adalah furnitur, dikategorikan sebagai sampah spesifik yang mengandung B3 atau non-B3 dan karena sifat, ukuran, dan/atau volumenya memerlukan pengelolaan khusus. Sampah yang tidak timbul secara periodik ini tidak bisa digabungkan ke dalam sistem pengumpulan sampah rumah tangga biasa sehingga perlu ditangani secara khusus oleh petugas tertentu agar tidak mempersulit pengelolaan sampah umum. Benda-benda yang termasuk dalam sampah furnitur besar diantaranya adalah tempat tidur, rak buku, kabinet, troli, sofa, sepeda, dan masih banyak lagi.

“Dari hasil riset kami di lima DLH di Jabodetabek, kami menemukan baru ada satu daerah saja yakni DKI Jakarta yang merasa memiliki urgensi untuk menyediakan kebijakan khusus pengelolaan sampah berukuran besar (khususnya furnitur) dan saat ini sedang dalam proses drafting. Keempat kota lainnya merasa belum perlu membuat peraturan karena belum banyak ditemukan sampah furniture menimbulkan masalah di wilayah mereka,” ungkap Aprilia Harera, Solid Waste Management Consultant Waste4Change yang menjadi Project Leader dari riset ini.

Baca juga :   Hut 10 Tahun, Tokopedia Fokus Bisnis di Indonesia

Salah satu kota di Indonesia yang sudah secara gencar mengatur pengelolaan sampah besar furnitur secara khusus adalah Kota Bandung. Melalui Program Penjemputan Sampah Besar, UPTD Pengelolaan Sampah Kota Bandung berupaya membantu masyarakat yang kesulitan dalam membuang sampah besar furnitur dan mencegah mereka membuang sampah besar di sembarang tempat. Program ini hanya menjemput sampah besar dari rumah tangga dengan maksimum 2 unit barang non-B3 secara gratis untuk nantinya dijadwalkan penjemputan pada hari Selasa dan Kamis. Untuk sektor non-rumah tangga akan dikenakan biaya sesuai aturan retribusi Perwali Nomor 91 Tahun 2021.

“Program ini awalnya digagas untuk menghindari sampah besar masuk ke sungai, tapi sekarang kami juga berfokus agar sampah besar tidak menumpuk berserakan di pinggir jalan. Kami menerima segala jenis sampah besar, biasanya yang paling sering adalah sampah furniture dan sampah elektronik dimana nantinya barang-barang tersebut akan dipilah dulu untuk dipisahkan antara barang yang masih layak guna dan bisa diperbaiki dengan barang yang memang sudah rusak dan jadi sampah. Layanan ini beruntungnya mendapat respon yang baik dari masyarakat Bandung dan mereka merasa sangat terbantu,” jelas Septiadi Pratama, Kasubag TU UPT Pengelolaan Sampah Kota Bandung.

Baca juga :   Amar Bank Gandeng Mekar Demi UKM

Tidak hanya penanganan oleh pemerintah, beberapa pihak sektor bisnis salah satunya industri ritel furnitur juga berupaya mengelola sampah produk mereka secara bertanggung jawab. Misalnya, IKEA Indonesia, yang berinisiatif untuk melakukan kerja sama pengelolaan sampah furniture bersama Waste4Change melalui metode Reduce Waste to Landfill.

Setiap barang dengan kerusakan akan melewati proses quality check untuk dapat dinilai tingkat kerusakannya dan ditentukan antara reparasi produk atau disimpan ke gudang Center Fulfillment Unit (CFU) untuk nantinya dikirim dan dikelola oleh Waste4Change. Selain itu, IKEA juga menawarkan sistem potongan harga untuk produk furniture yang mengalami kerusakan kecil, dengan kisaran potongan adalah 15-75% dari harga normal. Dengan begitu, tidak ada barang mengendap yang tidak laku terjual di IKEA.

“Sebagai Green Company, IKEA sangat memaksimalkan pemulihan sisa produk dan sebisa mungkin mengharapkan penanganan yang dilakukan oleh mitra pengelolaan sampah yang bekerja sama dengan kami berjalan sesuai dengan Zero Waste to Landfill. Artinya produk-produk tersebut bisa dimanfaatkan menjadi produk baru lainnya atau menjadi Alternative Raw Material (AFR), sehingga tidak ada produk IKEA yang berakhir di TPA,” tukas Erie Haryanto, Procurement Project Specialist IKEA Indonesia.

Baca juga :   Indonesia Harus Lebih Banyak Lahirkan Startup Unicorn dan Decacorn

Dari riset ini, Waste4Change menawarkan beberapa solusi agar pengelolaan sampah furnitur di Indonesia dapat berjalan secara berkesinambungan bersama pihak lainnya dengan didukung data-data yang jelas dan transparan. Solusi pertama adalah dengan lebih mengidentifikasi aktor-aktor terkait yang melakukan pengelolaan sampah sampah furnitur. Pemerintah sebagai pemangku kebijakan dapat menggandeng beberapa pemain utama dalam rantai nilai sampah furnitur untuk membantu pengelolaan sampah furniture dan mengurangi sampah besar tersebut berakhir di TPA Selanjutnya juga melihat potensi dan tantangan dalam mengelola sampah furniture di Indonesia agar dapat dicari solusi bersama menangani hal ini.

“Keterlibatan pemerintah daerah dalam penyediaan regulasi terkait sampah furniture serta kontribusi dari multipihak untuk turut mengarahkan sampah furniture bekasnya ke tempat yang seharusnya dapat membantu mewujudkan pengelolaan sampah furniture yang lebih baik. Diharapkan dengan adanya riset ini akan ada pengembangan kajian-kajian lainnya sehingga lebih memperdalam data-data yang ada khususnya terkait sampah berukuran besar atau furniture,” tutup Aprilia.

 

HENNI SOELAEMAN

Tags: IKEA Indonesiasampah furniturWaste4Change
Previous Post

Pengusaha Furnitur Perluas Jangkauan Bisnis di Ranah Digital

Next Post

Industri Kreator di Indonesia Tumbuh 15% Setiap Tahun, TipTip Tumbuh Positif

Related Posts

Waste4Change
Headline

Waste4Change Catat Pertumbuhan Rata-rata Tahunan 88% dan Kelola 64,9 Juta Kg Sampah dalam Satu Dekade

26 September 2025
0
Mohamad Bijaksana Junerosano - Waste4Change
Headline

Waste4Change: Solusi Sirkular Penting dalam Mendorong Perubahan Sistemik

18 September 2025
0
Waste4Change x Greenhope
Headline

Kolaborasi Greenhope dan Waste4change Wujudkan TPA Controlled Landfill Secara Ekonomis

7 Agustus 2025
0
Load More
Next Post
TipTip

Industri Kreator di Indonesia Tumbuh 15% Setiap Tahun, TipTip Tumbuh Positif

Whatsapp

WhatsApp Hadirkan Fitur Komunitas Yang Bisa Diisi 5.000 Akun

Lazada Women Fest

Lazada Women's Fest, Ajang Berbagi Inspirasi dan Aspirasi Positif bagi Kaum Muda

Discussion about this post

Recent Updates

Koperasi Desa Merah Putih

Koperasi Desa Merah Putih Berperan Bagi Pemerataan Akses Energi Bersih

26 September 2025
Waste4Change

Waste4Change Catat Pertumbuhan Rata-rata Tahunan 88% dan Kelola 64,9 Juta Kg Sampah dalam Satu Dekade

26 September 2025
social commerce

MSC: 74% Pelaku Social Commerce Masih Mengandalkan Dana Pribadi Untuk Modal Usaha

26 September 2025
AICO Community, Jembatani Kemampuan Mahasiswa Menggunakan dan Menciptakan Teknologi AI

AICO Community, Jembatani Kemampuan Mahasiswa Menggunakan dan Menciptakan Teknologi AI

26 September 2025
  • Trending
  • Comments
  • Latest
Dera Perdana Shopian : Ajak Milenial Berdonasi Digital

Dera Perdana Shopian : Ajak Milenial Berdonasi Digital

27 Juni 2019
Startup Hayokerja

Startup HayoKerja Hadirkan Solusi PHL bagi Perusahaan Pencari Tenaga Kerja

25 September 2023
pendanaan Fintech

Inilah 5 Fintech dengan Pendanaan Terbesar di Indonesia Tahun 2025

15 Mei 2025
Fastwork Raih Pendanaan Seri A US$4,8 Juta

Fastwork Luncurkan Fitur Baru Untuk Pengguna Jasa Freelancer

11 Agustus 2020
Junaidi : Bikin Bimbel Karena Cinta Jadi Guru

Junaidi : Bikin Bimbel Karena Cinta Jadi Guru

0
Brother Indonesia Rilis Aplikasi Mobile Brother iShop

Brother Indonesia Rilis Aplikasi Mobile Brother iShop

0
Bangun Bagian Dapur, IKEA Dukung Pembuatan Film “Ini Kisah Tiga Dara”

Bangun Bagian Dapur, IKEA Dukung Pembuatan Film “Ini Kisah Tiga Dara”

0
Ferdian Yosa : Menangkap Tren di Bisnis Kuliner

Ferdian Yosa : Menangkap Tren di Bisnis Kuliner

0
Koperasi Desa Merah Putih

Koperasi Desa Merah Putih Berperan Bagi Pemerataan Akses Energi Bersih

26 September 2025
Waste4Change

Waste4Change Catat Pertumbuhan Rata-rata Tahunan 88% dan Kelola 64,9 Juta Kg Sampah dalam Satu Dekade

26 September 2025
social commerce

MSC: 74% Pelaku Social Commerce Masih Mengandalkan Dana Pribadi Untuk Modal Usaha

26 September 2025
AICO Community, Jembatani Kemampuan Mahasiswa Menggunakan dan Menciptakan Teknologi AI

AICO Community, Jembatani Kemampuan Mahasiswa Menggunakan dan Menciptakan Teknologi AI

26 September 2025
  • Tentang Kami
  • Hubungi Kami
  • Pedoman Media Siber
  • Layanan Bisnis
Copyright © 2016 - PT Inovasi Muda Mandiri. All rights reserved
No Result
View All Result
  • News
  • Technopreneur
  • Creativepreneur
  • Sociopreneur
  • Innovation
  • Youth Development

Copyright © 2016 - PT Inovasi Muda Mandiri. All rights reserved

This website uses cookies. By continuing to use this website you are giving consent to cookies being used. Visit our Privacy and Cookie Policy.
Go to mobile version