Herdi Sularko : Hadirkan Cryptocurrency Sebagai Instrumen Keuangan Masa Depan

Herdi Sularko, Co-founder & CEO Vonix (PT Ventura Koin Nusantara) (Foto: Stevy Widia/youngster.id)

youngster.id - Cryptocurrency adalah mata uang digital atau virtual yang tengah menjadi tren belakangan ini. Penggunaan mata uang ini semakin dimungkinkan di masa depan, apalagi dijamin dengan kriptografi, yang membuatnya hampir tidak mungkin untuk dipalsukan atau digandakan.

Meski cryptocurrency sudah dikembangkan sejak tahun 1990-an, baru pada 2008 mulai dikenal masyarakat global. Beberapa jenis aset kripto yang sedang ramai digunakan, antara lain Litecoin, Ethereum, Monero, Ripple, dan tentu saja Bitcoin.

Saat ini ada 10.000 lebih aset kripto yang beredar di seluruh dunia, dan akan terus bertambah banyak nantinya. Cryptocurrency pun didasarkan pada blockchain, sistem yang mencatat transaksi di seluruh jaringan komputer untuk menjaga ketertelusuran dan keamanan. Hal ini membuat cryptocurrency memungkinkan untuk didesentralisasi. Maka dari itu, tidak ada perusahaan individu, seperti pemerintah atau bank sentral yang harus menerbitkannya atau dapat mengubahnya.

Di Indonesia belakangan ini cryptocurrency semakin menarik perhatian masyarakat. Bappebti mencatat nilai transaksi kripto mencapai Rp64,9 triliun pada 2020 dan meroket menjadi Rp859,4 triliun pada 2021. Kemudian, periode Januari-Mei 2022, nilainya berkisar Rp195 triliun dalam kondisi bearish.

Adapun, jumlah investor kripto di Indonesia mencapai 14,1 juta orang per Mei 2022 di mana didominasi kelompok usia 18-24 tahun (32%) dan 25-30 tahun (30%). Sementara, Investor saham tercatat sebesar 8,86 juta orang.

Banyak pihak meyakini bahwa kripto akan menjadi masa depan di industri keuangan. Hal ini mendorong lahirnya platform Vonix, yang menawarkan layanan jual-beli dan investasi kripto. Vonix membidik pasar trader profesional dan investor institusi. Perusahaan ini didirikan oleh Herdi Sularko, yang juga bertindak sebagai CEO PT Ventura Koin Nusantara (Vonix).

“Cryptocurrency telah diakui di seluruh dunia sebagai instrumen aset kelas baru, yang tidak hanya memberikan akses untuk mentransfer uang secara global, atau memperoleh nilai karena kelangkaan jumlah totalnya, tetapi juga menjadi instrumen masa depan yang akan diimplementasikan dalam banyak kehidupan sehari-hari di berbagai aspek,” ungkap Herdi dalam wawancara dengan youngster.id.

Herdi menjelaskan, sebagai platform pertukaran crypto yang mendukung semua jenis pedagang, Vonix memungkinkan lebih dari 200 cryptocurrency untuk membantu memudahkan investor dalam melakukan transaksi mereka.

“Kami menjadi jembatan dan mencari sinergi antara pasar finansial dengan pasar kripto,” ujarnya.

Herdi menegaskan, Vonix telah mendapat lisensi dari Bappebti Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti) dan ISO 27001:2013 dari British Standards Institution (BSI).

Sebagai informasi, PT Ventura Koin Nusantara berada di bawah naungan Samuel Group yang memiliki anak usaha di bidang sekuritas (Samuel Sekuritas Indonesia) dan aset manajemen (Samuel Aset Manajemen). Herdi memastikan bahwa Vonix hanya terafiliasi oleh Samuel Group, bukan VC-backed.

Tentunya, kehadiran Vonix akan semakin meramaikan pasar jual beli cryptocurrency di Indonesia, yang saat ini sudah ada Indodax, Tokocrypto, PINTU, Rekeningku, TRIV, Bitocto, dan Luno. Di samping perusahaan cryptocurrency asal China, Huobi, dan juga Zipmex.

 

Eksplorasi Beragam Bisnis

Sejatinya, pengenalan Herdi pada bisnis cryptocurrency dimulai sejak 2017. Ketika ia banyak berhubungan dengan orang-orang yang tertarik dengan teknologinya. Bahkan, Herdi pun sempat ikut mining.

“Saya tertarik dengan kripto awalnya karena berhubungan dengan komunitas orang-orang yang punya keinginan tertarik pada teknologi di belakangnya. Saya juga coba-coba mining kecil dan saat itu sempat merasakan benefit. Hal ini membuat saya semakin tertarik karena ini baru, dan kelihatannya belum ada expert jadi sama-sama belajar,” ungkapnya.

Alumni DKV UPH ini sebelumnya berkecimpung sebagai entrepreneur. Menurut Herdi, selepas kuliah dia sempat bekerja sebagai art director di bidang periklanan, branding dan publishing. Bahkan, Herdi sempat buka bisnis rental kamera dan multimedia.

“Saya memang suka industri kreatif dan suka mencoba banyak hal. Saya juga merasakan bagaimana sulitnya jadi pengusaha, semua harus dikerjakan sendiri. Dengan eksplore banyak hal saya jadi banyak ketemu orang dan bangun jejaring,” ungkapnya.

Pertemuannya dengan Nico Widjaja membawanya turut mengembangkan PT Metra Digital Innovation (MDI Ventures) yaitu corporate venture capital milik Telkom Indonesia, yang dimandatkan untuk pengembangan startup digital di Indonesia.

Bahkan, Herdi kemudian dipercaya menjadi Vice President Digital Business Development & Partnership PT Pegadaian (Persero). Menurut Herdi dari sinilah wawasan dia tentang investasi dan bisnis keuangan semakin berkembang.

Di perusahaan milik negara itu Herdi menginisiasi kolaborasi dan joint-development bersama para pelaku e-commerce seperti Tokopedia, Blibli.com, Shopee dan Bukalapak. Lalu dengan pelaku layanan on-demand seperti Grab dan Gojek. Kemudian dengan layanan dompet digital seperti OVO, DANA, GoPay dan LinkAja, hingga perbankan seperti LINE Bank, DBS, BCA, dan fintch seperti Investree, Modalku, Bareksa.

Perjalanan ini kemudian menambah ilmu dan wawasan Herdi akan investasi, termasuk cryptocurrency. “Saya terus menimba ilmu dalam berbagai bidang sehingga kini saya bisa memberikan rekomendasi pilihan kripto terbaik,” ujarnya.

Disinggung terkait situasi cryptocrash, Herdi mengaku bahwa pihaknya tidak mematok waktu yang tepat untuk go-to market, baik dalam kondisi bearish maupun bulish. “Platform kami sudah ready, sudah bearish, tapi ini adalah kripto. Ada volatilitas,” ujarnya.

 

Herdi Sularko - Vonix
Melalui Vonix, Herdi membuka kesempatan untuk para partner berkolaborasi dalam bisnis yang terkait dengan ekosistem crypto, bersama-sama beradaptasi dengan aset investasi masa kini dan masa depan (Foto: Stevy Widia/youngster.id)

 

Jaminan Keamanan

Herdi menjelaskan, secara garis besar Vonix menawarkan dua layanan. Pertama, platform cryptocurrency exchange yang menawarkan lebih dari 200 aset kripto untuk jual-beli dan investasi. Saat ini crypto exchange baru tersedia untuk website/desktop.

Kedua, Vonix menjadi enabler bagi principal yang ingin menggarap proyek smart contract dan tokenisasi. Salah satunya adalah proyek NFT yang tengah dijajaki dengan brand gaya hidup premium di Indonesia.

Pria asal Jakarta ini menjelaskan, akses layar besar dinilai lebih cocok bagi corporate usage. Sementara, penggunaan layar kecil lewat aplikasi mobile cenderung banyak digunakan bagi investor ritel.

Competitive advantage dari Samuel Sekuritas dan Samuel Aset Management adalah jumlah investor institusi dan high-net-worth individual (HNWI) yang mumpuni. Ini juga menjadi captive market kami untuk melakukan cross-selling dan upselling. Kami akan mengincar segmen retail yang dinamis sesuai profil aset kripto,” tuturnya.

Keamanan dalam trading juga menjadi perhatian khusus. Herdi menegaskan, Vonix telah memperoleh sertifikasi dan legalisasi dari Kominfo, Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (BAPPEBTI), dan ISO 27001:2013 dari British Standards Institution (BSI).

Selain itu, menurut Herdi, Vonix mengunggulkan fitur Star80 yang diklaim dapat memberikan rekomendasi pilihan kripto terbaik. Fitur ini dikembangkan dari kolaborasi Vonix dengan Thomas J. Dorsey, pakar analisis teknis investasi sekaligus Co-founder Dorsey, Wright & Associates yang berkecimpung di industri finansial dan investasi. Fitur Star80 menghasilkan analisis teknikal berbasis tren pasar dan diperbarui setiap hari, serta menyediakan pilihan yang dapat ditindaklanjuti (actionable) oleh pengguna.

“Vonix Star80 akan membuat daftar pilihan crypto terbaik yang diperbarui setiap harinya, berikut dengan rekomendasi langkah atau aksi yang bisa diambil oleh para investor. Fitur ini bisa menjadi andalan bagi para trader atau investor pemula untuk menjadi seorang profesional,” jelas Herdi.

Selain menghadirkan platform crypto, Vonix juga menjadi konsultan untuk proyek-proyek yang melibatkan penggunaan teknologi smart contract dan tokenisasi. Saat ini, Vonix sedang mengembangkan proyek NFT dengan salah satu premium lifestyle brand di Indonesia.

“Kami membuka kesempatan untuk para partner berkolaborasi dalam bisnis yang terkait dengan ekosistem crypto, bersama-sama beradaptasi dengan aset investasi masa kini dan masa depan,” pungkas Herdi.

 

=========================

Herdi Sularko

======================

 

STEVY WIDIA

Exit mobile version