Minggu, 17 Januari 2021
youngster.id
  • News
  • Technopreneur
  • Creativepreneur
  • Sociopreneur
  • Innovation
  • Youth Development
No Result
View All Result
  • News
  • Technopreneur
  • Creativepreneur
  • Sociopreneur
  • Innovation
  • Youth Development
No Result
View All Result
youngster.id
No Result
View All Result

Lucky Okdiwianto : Kembangkan Marketplace Khusus Bahan Bangunan

14 Agustus 2020
in Headline, Technopreneur
Reading Time: 7min read
0
Lucky Okdiwianto : Kembangkan Marketplace Khusus Bahan Bangunan

R. Lucky Okdiwianto, Co-founder & CEO Proyekin.com (Foto: Fahrul Anwar/youngster.id)

Usaha rintisan atau startup semakin dilirik kalangan anak muda. Berawal dari ide sederhana yang ingin menjawab berbagai permasalahan di masyarakat, ditunjang kemampuan atau pengetahuan tentang teknologi, para pelaku bisnis ini bertumbuh pesat.

Salah satu di antaranya adalah layanan online marketplace. Layanan ini telah berkembang menyasar sektor-sektor baru yang lebih spesifik. Salah satunya adalah Proyekin, platform marketplace untuk memesan bahan bangunan. Layanan ini juga dikembangkan untuk membantu para pengguna terhubung dan bertransaksi dengan supplier dengan lebih mudah.

“Solusi yang Proyekin tawarkan membantu pemain konstruksi untuk mendapatkan harga yang transparan dengan didukung metode pembayaran yang fleksibel, sehingga memudahkan proses bisnis mereka. Di sisi supplier dan distributor kami juga bisa memberikan bantuan untuk memasarkan produknya, dan tentunya mengurangi biaya operasional bisnis mereka,” jelas R. Lucky Okdiwianto, Co-founder sekaligus CEO Proyekin kepada youngster.id saat ditemui di Breeze, BSD Serpong, Tangerang belum lama ini.

Lucky memaparkan bahwa startup yang didirikan sejak tahun 2018 silam ini memiliki target dua segmen, yaitu segmen bisnis yang terdiri dari pengembang atau kontraktor dan segmen pengguna biasa. Barang-barang yang bisa dipesan melalui Proyekin juga beragam mulai dari semen, batu, pasir, ready mix (beton jadi), hingga pompa beton dan lain sebagainya. 

Saat ini, sudah ada  50 mitra yang terdiri dari 30 mitra kecil dan 20 supplier besar yang tersebar di wilayah Jabodetabek serta Kerawang sebagai distributor dan supplier telah siap mendukung perjalanan bisnis usaha rintisan ini.

“Mitra-mitra tersebut adalah distributor dan supllier dari beberapa perusahaan bahan bangunan besar di masing-masing wilayah. Untuk retailnya kami juga berkerjasama dengan Semen Gresik, Semen Merah Putih, Semen Tiga Roda, Adi Mix serta mitra lainnya,” ungkap Lucky.

Saat ini, Proyekin tengah fokus dalam mematangkan bisnis dan menjalankan beberapa strategi pertumbuhan. Salah satunya dengan memperluas kerja sama dengan beberapa perusahaan bahan bangunan. Dengan demikian, rencana matang yang telah dipersiapkan bisa memangkas waktu terutama dalam pengiriman barang.

Lucky cukup optimis Proyekin bisa memenuhi kebutuhan masyarakat dengan pendekatan berbasis marketplace.

“Proyekin saat ini sudah memiliki kurang lebih 500 armada pengantar dari 30 mitra yang tersebar di wilayah Jabodetabek serta Karawang. Mitra-mitra tersebut adalah distributor dan supplier dari beberapa perusahaan bahan bagunan besar di masing-masing wilayah,” ujar Lucky.

Metode Konvensional

Menurut Lucky, ide merintis Proyekin ini sebenarnya sudah ada sejak September 2017. Ketika itu, Lucky bekerja sebagai kontraktor pemula yang menangani sebuah proyek perumahan. Di masa ini dia menemui permasalahan saat harus mencari supplier bahan bangunan dengan harga yang sesuai anggaran dan lokasi terdekat dengan proyek. Cara yang konvensional ini sangat menghambat pekerjaannya.

“Memang saat itu saya tidak kenal banyak supplier, sehingga membutuhkan tenaga untuk itu. Di sisi lain tidak ada transparasi soal harga. Banyak supplier yang masih menggunakan metode tradisonal. Salah satunya dalam soal pembukuan maupun pencatatan. Hal ini membuat waktu pemesanan juga jadi lebih lama,” kisahnya.

Hal ini yang mendorong Lucky untuk membangun marketplace Proyekin yang diluncurkan dalam versi private beta pada bulan Februari 2018. Kemudian disempurnakan dengan versi public beta pada Juli 2018.

“Melihat pengalaman itu semua, saya mencoba memudahkan distributor, supplier maupun masyarakat untuk menghadirkan layanan marketplace untuk keperluan bahan bangunan dan menghadirkannya dengan bantuan teknologi,” ujar Lucky lagi.

Cara kerja Proyekin sama seperti e-commerce lainnya. Pengguna dapat masuk melalui website dan melakuan pemesan dan transaksi dari bahan bagunan yang dibutuhkan. Menurut Lucky, salah satu fitur andalan Proyekin adalah pemantauan status pesanan. Pengguna bisa memantau sejauh mana barang dipesan diproses. Selian itu, ada dasbor terpadu pengelolaan transaksi. Sedangkan dari segi pembayaran, Proyekin juga akan menambahkan fitur kredit. 

“Keunggulan yang membedakan kami dari e-commerce lain adalah terutama dalam hal pembayaran kami sangat transparan, dan konsumen juga dapat memantau pemasanan barang yang telah mereka pesan supaya bisa sampai dengan tepat waktu dan konsumen tidak harus menunggu lama,” kata Lucky.

Selain itu, harga ditawarkan transparan karena barang-barang Proyekin berasal dari supplier langsung. “Makanya barang-barang atau kebutuhan bangunan yang kami tawarkan tentu akan jauh lebih murah dari tempat lainnya,” sambung dia.

Meski demikian bukan berarti Proyekin tidak menemui kendala. Belum banyaknya layanan marketplace dalam penyediaan bahan bangunan di Indonesia menjadi tantangan sendiri bagi Lucky di awal perusahaan rintisan ini didirikan. Bahkan, menurut dia, kesulitan terbesar di awal dari bisnis ini adalah mengenalkan dan edukasi kepada pengguna.

 “Karena pemain di bidang ini masih sedikit maka butuh effort lebih untuk mengedukasi tentang marketplace ini. Selain itu, karena segmen kami sangat segmented jadi kami merasa saat melakukan kampanye di awal ada kesalahan dengan masalah segmentasi. Tetapi kalau sekarang kami sudah mengolahnya dengan digital marketing,” kata pria kelahiran Jakarta, 17 Oktober 1990.

Menurut Lucky, pengalaman dari pengguna yang membuat Proyekin akhirnya lebih diterima masyarakat. “Ketika para pengguna telah menggunakan platform kami, mereka jadi lebih antusias. Jadi bentuk edukasi yang selama ini kami lakukan, kami campaign awarness dulu seperti tidak menjual produk. Kemudian campaign melalui blog, media sosial. Selain itu, tahap selanjutnya baru pembelian,” ungkap Lucky lagi.

Untuk mempermudah transaksi antara supplier dan konsumen khusus bahan bangunan, Lucky Okdiwianto mengembangkan marketplace Proyekin.com (Foto: Fahrul Anwar/youngster.id)

Makelar dan Pandemi

Sejak awal Proyekin digarap dengan serius. Setelah tahap perumusan ide, dilanjutkan dengan melakukan survei ke calon pengguna dan membuat prototipe. Belum selesai, proses ini dilanjutkan ke tahap development untuk memastikan produk dapat dipakai oleh pengguna.

Menurut Lucky, model bisnis Proyekin sama dengan e-commerce lainnya. “Di sini kami mengambil komisi dari setiap transaksi yang masuk di sistem kami. Margin keuntungan yang kami dapat bisa sampai 20%. Selain itu, solusi yang Proyekin tawarkan adalah untuk membantu pemain konstruksi guna mendapatkan harga yang transparan dengan didukung metode pembayaran yang fleksibel, sehingga memudahkan proses bisnis mereka. Kalau dari dari supplier dan distributor kami juga bisa memberikan bantuan untuk memasarkan produknya, dan tentunya mengurangi biaya operasional bisnis mereka,” papar dia.

Menariknya, menurut Lucky, Proyekin masih belum berkeinginan untuk melakukan fundraising. “Untuk saat ini, melihat pertumbuhan bisnis Proyekin kami belum berkeinginan untuk melakukan fundraising, mungkin tidak sekarang. Karena fokus kami saat ini ingin memperluas luas kerja sama ke wilayah. Kalau bisa di luar Jabodetabek,” terang dia.

Diklaim Lucky, saat ini dengan market B2B dan B2C pelanggan yang dilayani cukup besar. Menariknya, Lucky menyebut persaingan usaha bukan datang dari pelaku marketplace tetapi dari para broker (makelar) yang hanya menawarkan pemesanan kepada mitra kecil maupun masyarakat yang dilakukan melalui percakapan alat telekomunikasi.

“Selain harga yang transparan yang kami tawarkan dan jauh lebih murah. Makanya kami open public kecuali memang dalam jumlah besar baru kami melakukan kontrak,” ujarnya.

Lucky mengakui masa Pandemi akibat virus Covid-19 juga berdampak pada bisnis Proyekin.

“Dampak  yang kami rasakan bagi kelangsungan usaha Proyekin jutsru terasanya setelah habis Lebaran. Karena pemberlakukan PSBB membuat banyak pekerja dari luar Jabodetabek sulit kembali. Kami bahkan sempat istrahat selama 1 bulan karena hanya ada sedikit permintaan,” keluhnya.

Untuk mengejar ketertinggalan akibat hal itu, Lucky fokus pada bidang logistik. Proyekin memunculkan fitur baru dalam bentuk live tracking GPS untuk mempermudah konsumen mengetahui keberadaan barang/produk yang telah dipesan. “Jadi kami akan ada live tracking yang dalam waktu dekat siap diluncurkan,” ujarnya.

Lucky berharap sebagai layanan marketplace yang menyediakan bahan bangunan bisa lebih dikenal masyarakat luas. “Sehingga kehadiran kami selain dapat mempermudah masyarakat dalam pembelian bahan bangunan. Di sisi lain kami juga dapat membantu industri dalam negeri semakin berkembang dan berkelanjutan,” tutup Lucky.

=================================

R. Lucky Okdiwianto

  • Tempat Tanggal Lahir : Jakarta 17 Oktober 1990
  • Pendidikan  Terakhir : S1 Manajemen STEKPI
  • Usaha yang dikembangkan : Membuat marketplace khusus bahan bangunan
  • Nama platform : Proyekin (proyekin.com)
  • Mulai Usaha              : Tahun 2018
  • Jabatan : Co-founder dan CEO
  • Jumlah karyawan : 5 orang

===================================

FAHRUL ANWAR
Editor : Stevy Widia

Tags: Lucky Okdiwiantomarketplace khusus bahan bangunanProyekin.comsupplierTechnopreneur

Berita Terbaru

Beri Beragam Tren Kecantikan, Sociolla Gandeng Archangela Chelsea

Beauty Goals Incaran Beauty Enthusiast Tahun2021

17 Januari 2021
0
Prudential Gandeng Grup K-pop SuperM Luncurkan Kampanye “We DO Well Together”

Prudential Gandeng Grup K-pop SuperM Luncurkan Kampanye “We DO Well Together”

17 Januari 2021
0
Gowes Pesona Nusantara Purworejo Diikuti 4.000 Peserta

OVO Hadirkan Akses Pembayaran Asuransi Proteksi Sepeda

17 Januari 2021
0
GrabProtect Jurus Grab Indonesia Hadapi New Normal

Grab Minta Pemerintah Pertimbangkan Akses Vaksinasi COVID-19 Untuk Para Mitra Pengemudi

16 Januari 2021
0
Pandemi Perkuat Pondasi Digitalisasi Asuransi, Insurtech jadi Primadona di 2021

Pandemi Perkuat Pondasi Digitalisasi Asuransi, Insurtech jadi Primadona di 2021

16 Januari 2021
0
TikTok Awards 2020, Apresiasi Kreativitas Kreator TikTok

TikTok Awards 2020, Apresiasi Kreativitas Kreator TikTok

16 Januari 2021
0
  • Redaksi
  • Hubungi Kami
  • Pedoman Media Siber
© 2016 - youngster.id
No Result
View All Result
  • News
  • Technopreneur
  • Creativepreneur
  • Sociopreneur
  • Innovation
  • Youth Development

© 2020 Youngster.id

Add youngster.id to your Homescreen!

Add