youngster.id - Plug and Play (PNP) mengumumkan 11 startup asal Indonesia yang akan ikut batch program akselerasi dari akselerator asal Silicon Valley, Amerika Serikat, tersebut.
Ke-11 startup yang masuk pada batch pertama adalah Dana Didik, Sayurbox, Karta Indonesia Global, KYCK, Otospector, Bustiket, Brankas, Astrnt, Bandboo, Wonderlabs, dan Toucan.
Startup terpilih itu akan mengikuti program akselerasi selama tiga bulan. Dari Indonesia berasal dari Jabodetabek, Bandung, Yogyakarta, dan Bali. Selain itu juga dari Singapura, Malaysia, Hong Kong, India, Brasil, hingga Jerman.
Menurut Accelerator Director PNP Indonesia Nayoko Wicaksono, PNP Indonesia tidak hanya membuka program akselerasi untuk tak startup lokal, namun juga startup luar negeri yang ingin menjangkau pasar Indonesia.
“Sebenarnya dari 400 startup yang mendaftar Februari lalu itu banyak dari Indonesia, tapi banyak juga luar negerinya yang tertarik menggarap pasar Indonesia. Misalnya ada startup asal Singapura, di sana pasarnya kecil, sedangkan di Indonesia besar,” kata Nayoko dalam keterangan pers Senin (8/5/2017) di Jakarta.
Proses selanjutnya, startup ini akan dibina secara khusus melalui 1-on-1 Mentorship program. Selain itu, juga tersedia workshop dengan topik untuk membantu tim startup mengasah skill dalam berbagai bidang.
“Selain itu ada exchange knowledge (tukar ilmu) startup luar negeri dengan startup lokal. Dari awal juga kami ingin mengkombinasi agar ada exchange knowledge,” tambahnya.
Saat ini, untuk mengembleng startup yang terpilih, PNP Indonesia mempunyai 60 mentor dengan latar belakang kuat di bidang masing-masing.
Selain dibekali pendanaan US$ 50 ribu untuk setiap startupnya, sebetulnya 11 startup ini sudah terbentuk dan memiliki pasarnya sendiri-sendiri, tetapi PNP Indonesia mendorong mereka untuk ‘berlari’ dari sebelumnya ‘berjalan’.
Puncak program akselerator ini, di mana PNP Indonesia mengadakan Demo Day untuk startup. Di sana startup akan melakukan pitching dan demonstrasi produk di hadapan partners, corporate, investor, dan media pada bulan Agustus 2017.
“Nanti September, kami buka lagi batch kedua. Pemilihannya startupnya mix juga seperti sekarang ini, jumlahnya tergantung nanti,” tuntas Nayoko.
STEVY WIDIA
Discussion about this post