Agar Startup Masuk Bursa, Bekraf Rilis GoStartupIndonesia

Bekraf meluncurkan platform GoStartupIndonesia di BEI. (Foto: Bekraf/youngster.id)

youngster.id - Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) meluncurkan platform GoStartupIndonesia (GSI). Dengan dukungan Bursa Efek Indonesia (BEI), platform ini diharapkan mendorong startup maju sebagai perusahaan terbuka di bursa.

“GSI merupakan suatu semangat dan gerakan bersama untuk mempercepat pertumbuhan ekosistem yang kondusif bagi startup di Indonesia, khususnya pada sektor ekonomi kreatif di berbagai tingkatan siklus usaha rintisannya,” kata Triawan Munaf Kepala Bekraf dalam keterangannya, Jumat (7/9/2018) di Jakarta.

GSI merupakan tindaklanjut dari Nota Kesepahaman antara Bekraf dan BEI pada April 2018 tentang program IDX Incubator.

Triawan menjelaskan, pada tahap awal founder startup lebih fokus pada aspek teknis dibandingkan dengan aspek manajerial, administrasi dan keuangan. Oleh karena itu, GSI akan mendorong literasi finansial untuk startup, sehingga arah dan pengembangan bisnis startup sudah dirancang sejak awal.

GSI dengan program akselerator Creative Exchange for Startup (CreaX) mencoba untuk memberikan alternatif tujuan kepada startup dengan cara lebih realistis dan dapat direplikasikan, caranya dengan solusi akses permodalan bagi startup melalui go public.

CreaX bertujuan untuk bantu startup scale up dengan mentoring dan kompetisi pitching. Bekraf akan mencari startup yang berpotensi lewat roadshow ke beberapa kota besar, seperti Medan, Surabaya, Denpasar, Yogyakarta, Makassar, Bandung, dan Jakarta yang akan dimulai pada akhir bulan ini.

Pemenang kompetisi pitching akan berkesempatan untuk mengikuti program inkubator dan mentoring pada Supercamp. Tujuannya untuk mempersiapkan para finalis dari masing-masing kota untuk menghadapi final pitching yang akan dihelat pada Indonesian Capital Day, tanggal 14 November 2018 di Surabaya.

Pemenang kompetisi GSI juga berkesempatan mengikuti program lebih lanjut dan terhubung dengan komunitas startup dan investor global dengan kompetisi pitching di level global.

Triawan melanjutkan, untuk menciptakan ekosistem yang kondusif dan lengkap, GSI sedang mengembangkan situs resmi sebagai one stop services untuk startup yang akan memfasilitasi kebutuhan dari hulu ke hilir.

Dalam situs ini, startup berkesempatan untuk terhubung dengan ekosistem startup Indonesia. Selain update berita, acara, pelatihan, dan kesempatan kerja bagi startup, terdapat pula forum diskusi yang bisa diakses oleh startup, komunitas, mentor, dan investor.

Platform GSI juga fokus untuk mendorong tumbuhnya jumlah investor lokal untuk berinvestasi pada startup lokal dengan prospek yang baik melalui Investor Relation Unit. Triawan sadar betul tidak hanya startup yang harus diedukasi, investor pun juga menjadi perhatian dari GSI, mengingat investasi pada sektor riil.

Dia berharap platform ini dapat meningkatkan jumlah investor yang berinvestasi dan bertransaksi di pasar modal dan semakin banyak startup yang akan go public di BEI. Selain itu startup lulusan dari CreaX dapat mulai melantai pada setahun ke depan. Apalagi dengan regulasi baru yang dikeluarkan OJK yang memudahkan startup kelas UKM bisa menggunakan papan akselerasi, daripada pakai papan pengembangan yang dinilai masih memberatkan.

“Mungkin bisa setahun lagi, tahun depan. Dengan regulasi yang baru dari OJK bisa. Semoga dengan mulai melantai di bursa, investor lokal banyak yang masuk Kami ingin investor dalam negeri bisa ikut serta,” pungkas Triawan.

 

STEVY WIDIA

Exit mobile version