youngster.id - Arsitek Indonesia Andra Matin Ahmad alias Andra Matin raih penghargaan Special Mentions dalam pameran arsitektur terbesar dunia 16th International Architecture Exhibition of La Biennale di Venezia yang bertajuk FREESPACE.
Kepala Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) Triawan Munaf mengatakan Indonesia merasa terhormat dan bangga karena arsitek Indonesia diundang secara khusus untuk menampilkan karyanya oleh panitia La Biennale dalam arena prestisius yang digelar 25 Mei 2018 hingga 25 November 2018 yang akan datang.
“Bekraf berkomitmen untuk terus memperkenalkan potensi bangsa kita dengan mengikuti kegiatan pameran di Venice, yang diketengahkan di sini adalah state of the art, dengan bentuk kontemporer dan tempat ini sangat penting karena tempat ini setiap tahun dikunjungI oleh 25-30 juta pengunjung tiap tahun dan acara pameran sendiri dikunjungi oleh setidaknya 600.000 pengunjung,” kata Triawan dalam keterangannya yang diterima Minggu (3/5/2018).
Sementara itu Deputi Pemasaran Bekraf, Joshua Puji Mulia Simandjuntak mengatakan, pemerintah berkomitmen penuh dalam upaya mensejajarkan arsitek indonesia dengan arsitek dunia, dengan cara memperkenalkan arsitek melalui pameran internasional agar dapat diakui kredibilitasnya dan diharapkan pada masa yang akan datang dapat terlibat dalam proyek arsitektur internasional dan mendorong sektor ekonomi di bidang arsitektur.
“Indonesia telah melahirkan arsitek-arsitek lokal bertaraf internasional, namun minimnya exposure menyebabkan penghargaan masyarakat Indonesia terhadap arsitek Indonesia masih rendah. Keikutsertaan Indonesia dalam kegiatan ini juga sebagai upaya menepis stigma bahwa arsitek asing lebih kompeten dari pada arsitek Indonesia, terutama untuk proyek-proyek kompleks yang tinggi,” tuturnya.
Karya Andra Matin berjudul Elevation, menggambarkan ragam rumah khas nusantara yang secara spesifik memiliki elevasi atau ketinggian tertentu, sebagai buah kearifan lokal masyarakat indonesia dalam menyikapi dan berinteraksi dengan situasi dan tantangan alam sekitarnya.
Andra mengatakan, dalam membuat karyanya Ia berusaha sebesar mungkin agar pengunjung dapat mengalami sebuah perjalanan yang menarik dan menyenangkan, dengan melihat sekaligus memahami bahwa rumah tradisional Indonesia memiliki ketinggian yang berbeda-beda di setiap daerah mulai dari Nias, Jawa, Kalimantan, Sumba, Toraja dan Papua,” ujarnya.
Dewan juri yang diketuai oleh Sofia Von Eellrichchausen dari Argentina dan beranggotakan Frank Barkow dari Amerika Serikat, Kate Godwin dari Australia, Patricia Patkau dari Kanada serta Piere Paolo Tamburelli dari italia memberikan penghargaan Special sebab karya instalasi arsitekturnya dianggap sensitif sekaligus mampu menghadirkan kerangka dan merefleksikan material, bentuk dan struktur kekayaan vernacular tradisional.
STEVY WIDIA
Discussion about this post