youngster.id - Startup perikanan dan kelautan Aruna mendapatkan suntikan dana segar US$ 30 juta atau sebesar Rp 432 miliar. Pendanaan lanjutan seri A kali ini dipimpin oleh Vertex Ventures Southeast Asia & India. Dengan tambahan dana itu, total Aruna telah mengumpulkan US$ 65 juta atau Rp 935 miliar.
Investor lain yang sebelumnya telah menyalurkan pendanaanya antara lain Prosus Ventures dan East Ventures, AC Ventures, Indogen Capital, SMDV dan SIG.
“Pendanaan baru ini mengindikasikan bahwa investor telah percaya pada potensi sektor maritim Indonesia,” kata Farid Naufal Aslam CEO Aruna yang dilansir DealStreetAsia.
Menurut dia, Aruna akan menggunakan dana segar itu untuk ekspansi dan meningkatkan pangsa pasar globalnya. Selain itu , startup perikanan dan kelautan ini ingin meningkatkan perekrutan dan membangun infrastruktur teknologi dari ujung ke ujung secara berkelanjutan.
Aruna didirikan pada 2016 oleh Farid Naufal Aslam yang merupakan mantan CTO Monoponik Studio. Farid mengembangkan Aruna bersama Indraka Fadhlillah dan Utari Octavianty. Aruna sendiri merupakan agregator rantai pasok yang menyederhanakan proses untuk nelayan Indonesia. Aruna menghubungkan mereka dengan konsumen skala perusahaan.
Selama 2021, Aruna telah mengembangkan 100 komunitas nelayan, dengan lebih dari 26 ribu anggota terdaftar di 75 lokasi di Indonesia.
Startup ini juga telah menghasilkan lima ribu peluang kerja di daerah pedesaan. Aruna hingga saat ini telah beroperasi di 27 provinsi di Indonesia atau mewakili 70% wilayah nusantara. Model bisnisnya melayani pasar luas, yakni volume produksi akuakultur Indonesia yang mencapai 15,1 juta metrik ton pada 2019.
STEVY WIDIA