youngster.id - Facebook meluncurkan program Asah Digital, sebuah program untuk meningkatkan literasi digital bagi masyarakat Indonesia, sekaligus memberikan keterampilan yang dibutuhkan agar mereka tetap aman di dunia online.
Program pelatihan ini akan hadir di 12 provinsi di seluruh Indonesia sepanjang tahun 2020, dan akan menjangkau seluruh lapisan masyarakat baik mereka yang baru pertama kali atau yang sudah paham menggunakan internet; mulai dari guru, pelajar, hingga para orangtua.
“Setiap hari, masyarakat di Indonesia terhubung satu sama lain melalui aplikasi Facebook, Instagram dan WhatsApp untuk menjalin interaksi yang bermakna dan membangun sebuah komunitas yang kuat serta memberikan dampak bagi masyarakat. Menjaga komunitas yang aman dan memiliki informasi yang memadai agar mereka bisa terhubung dan berbagi di aplikasi-aplikasi Facebook sangatlah penting bagi kami. Inilah yang mendasari kami untuk menggelar program Asah Digital agar seluruh masyarakat dapat belajar meningkatkan kemampuan digital dan bijak serta bertanggung jawab di ranah online,” kata Ruben Hattari, Kepala Kebijakan Publik di Indonesia untuk Facebook pada peluncuran program Asah Digital Rabu (20/11/2019) di Jakarta.
Facebook bekerjasama dengan para ahli, akademisi dan organisasi non-pemerintah di Asia Pasifik untuk membuat berbagai modul sebagai sumber pembelajaran di program ini. Modul pelatihan ini akan disampaikan oleh para mitra yang telah menjalin kerjasama yang baik dan panjang bersama Facebook, Siberkreasi, Yayasan Cinta Anak Bangsa (YCAB), dan Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI).
“Kami berharap materi yang kami berikan dalam program ini dapat bermanfaat bagi masyarakat untuk meningkatkan literasi digital mereka serta memberikan keterampilan yang tepat untuk terus mendapatkan informasi dan aman di ranah online,” ucap Ruben lagi.
Sementara itu, Johnny G.Plate Menkominfo RI menegaskan pentingnya pendidikan literasi kepada diberikan masyarakat agar tidaknmemberikan data pribadi kepada pihak lain. Ia menekankan agar masyarakat lebih berhati-hati dalam melindungi data pribadinya.
“Oleh karena itulah, kami perlu memberikan literasi kepada masyarakat agar tidak pernah memberikan data-data pribadinya kepada siapapun, kecuali memang mempunyai tujuan misal buka rekening atau hal apapun yang terpercaya,” kata Menkominfo.
Menurutnya, upaya ini bukan saja menjadi tanggung jawab pemerintah saja namun juga dunia bisnis dan lembaga swadaya masyarakat dibidang literasi digital.
“Yang jelas, menjaga keamanan data pribadi merupakan hal yang sangat penting karena saat ini data merupakan aset yang bernilai tinggi,” pungkas Johnny.
FAHRUL ANWAR
Discussion about this post