Bisnis Edtech Cakap Tumbuh 158% Hingga Kuartal 2 Tahun 2024

Cakap

(ki-ka) Tomy Yunus, Cecillia Ong, dan Jonathan Dharmasoeka. (Foto: istimewa/cakap)

youngster.id - Edtech Cakap mengumumkan, hingga semester satu tahun 2024 bisnisnya terus bertumbuh secara positif. Total kumulatif jumlah siswa Cakap mencapai lebih dari 5 juta.

Hingga saat ini, Cakap juga telah memberdayakan lebih dari 2800 tenaga pengajar dengan lebih dari 1500 courses. Berdasarkan data demografi terupdate, kota dengan dengan demografi siswa terbesar adalah Provinsi DKI Jakarta, disusul oleh Provinsi Jawa Barat dan Banten. Disusul dengan pertumbuhan positif di pulau Sumatera & Bali seperti Sumatera Utara, Sumatera Selatan, dan NTB.

Tomy Yunus, CEO & Co-founder Cakap mengatakan, Cakap telah tumbuh melesat dan membuktikan potensi bisnis edukasi di Indonesia tetap diminati di tengah tantangan global. Menurutnya, pada semester pertama tahun 2024, seluruh tim Cakap telah mengukir pencapaian yang sangat baik dengan tren positif melalui pengembangan bisnis yang sehat.

“Kondisi ini mencerminkan komitmen kami untuk terus berkembang melalui inovasi yang relevan sesuai kebutuhan masyarakat baik dari usia dini hingga angkatan kerja. Secara internal kami juga terus melakukan peningkatan standar manajemen dan kualitas yang tercermin melalui keberhasilan kami dalam menerima sertifikasi ISO 27001:2022 terkait keamanan informasi data konsumen dan ISO 9001:2015 manajemen kualitas pengajaran,” kata Tomy, Rabu (14/8/2024).

Pada upskill course, Business Management, Technology dan Career Development adalah materi vokasi yang diminati pada usia angkatan kerja. Dilihat dari aspek rentang usia, kelompok usia 20-29 tahun terlihat mendominasi kelas Cakap, diikuti oleh 10-19 tahun. Hal ini memperlihatkan antusiasme untuk melakukan upgrade diri, baik dari sisi bahasa maupun skill, pada rentang usia dini hingga usia produktif. Di sisi lain, terpantau dari market-product bahasa pada 2 tahun terakhir, pelatihan bahasa Inggris tetap menjadi yang paling diminati, diikuti bahasa Jepang, Korea dan Mandarin.

Jonathan Dharmasoeka, Chief Financial Officer Cakap menyebutkan, total pendapatan semua pilar (Language, Upskill, Business, Kids) mengalami pertumbuhan 158% pada semester pertama 2024 dibandingkan periode yang sama di 2022.

“Cakap pun terus mempertahankan EBITDA positif sejak tahun 2020. Perseroan optimis untuk dapat mencapai hasil yang optimal di tahun 2024,” kata Jonathan.

Dalam lingkup kolaborasi strategis di bidang pendidikan, Cakap turut serta dalam Studi Independen Bersertifikat (SIB) oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Program SIB dirancang untuk memberikan kesempatan kepada mahasiswa universitas mengikuti kelas yang disediakan oleh Cakap dan terhitung sebagai SKS siswa tersebut. Tak hanya dengan pemerintah pusat, Cakap juga berkolaborasi dengan pemerintah daerah yaitu Trenggalek, dengan memberikan total 2000 beasiswa untuk pembekalan bahasa serta persiapan SDM Trenggalek didunia kerja.

Cakap juga telah bekerja sama dengan international development consultancy yang bermitra dengan Global Donors and Governments dari Amerika Serikat pada awal semester ini. Fokus kerja sama berpusat pada pengembangan program MOOC (Massive Open Online Course) terkait keuangan Iklim, yang mencakup berbagai topik penting seperti pembiayaan adaptasi iklim, kebijakan fiskal, dan pembiayaan mitigasi iklim. Kolaborasi ini merupakan langkah strategis yang memperluas jangkauan Cakap di kancah internasional, sekaligus menegaskan komitmen perusahaan terhadap isu-isu keberlanjutan global.

Cakap pun berhasil memperkuat portofolio bisnis dengan melayani beberapa industri keuangan seperti perbankan dan perusahaan multi-finance. Pencapaian ini menjadi bukti nyata dari kemampuan perusahaan dalam membangun hubungan kemitraan yang kuat dan berkelanjutan.

Pada Cakap Kids Academy (CKA), salah satu pilar bisnis perusahaan yang berfokus pada pendidikan anak-anak, juga menunjukkan performa yang menggembirakan. CKA berhasil mempertahankan minat dan keterlibatan peserta didik melalui berbagai program Science, Technology, Engineering, Art and Math (STEAM), melalui berbagai program yang menyenangkan untuk anak seperti berbelanja, memasak, dan lainnya.

Pada kuartal ketiga 2024, Cakap berencana untuk terus mengembangkan CKA di lokasi berbeda wilayah Jabodetabek. Inisiatif ini diharapkan dapat memberikan lebih banyak kesempatan belajar yang menyenangkan dan bermanfaat bagi anak-anak di berbagai sisi kota.

“Dengan pencapaian yang telah diraih saat ini, kami optimis bahwa dengan dedikasi serta kerja keras, kami akan terus mengukir kesuksesan lebih lanjut. Terima kasih kepada semua pihak yang telah mendukung kami dalam perjalanan ini. Kami berkomitmen untuk terus melangkah maju, menghadirkan inovasi, dan memberikan dampak positif bagi masyarakat luas dalam mendukung cita-cita keberlanjutan negara,” tutup Tomy.

 

STEVY WIDIA

Exit mobile version