youngster.id - Gaya hidup ramah lingkungan tengah menjadi sorotan masyarakat terutama anak muda dalam beberapa tahun ke belakang. Hal ini juga membuat sejumlah para pelaku usaha mulai menerapkan konsep produk berkelanjutan. Artinya, tidak hanya menciptakan produk yang mengikuti tren tetapi juga menjaga lingkungan.
Langkah ini yang diterapkan brand fesyen Sejauh Mata Memandang (SMM). Brand lokal ini dikenal menerapkan konsep slow fashion dengan memakai material dasar menggunakan tekstil daur ulang dari limbah pra konsumsi yang kemudian diproses menjadi bahan baru.
SMM juga giat menyelenggarakan berbagai pameran secara berkala yang berhubungan dengan kerusakan iklim, sampah, dan kampanye tentang bijak dalam berpakaian. Kami mengajak masyarakat peduli lingkungan melalui fashion, maka kami ingin pesan ini terus disebarluaskan. Saat ini kita tengah hidup pada ancaman krisis iklim yang nyata dan telah menjadi kewajiban kita bersama untuk lebih peduli serta sadar terhadap lingkungan dengan melakukan tindakan nyata, termasuk dalam hal berbisnis,” kata Chitra Subyakto founder SMM dalam keterangannya, Selasa (22/2/2022).
Menurut dia, berbagai cara dilakukan brand yang dimiliki oleh Chitra Subyakto untuk memperkenalkan konsep sustainable fashion atau fesyen berkelanjutan asal Indonesia ini agar dapat mendunia, salah satunya dengan menjual produk ini di platform e-commerce Shopee melalui program Shopee Ekspor.
“Ini merupakan sebuah tantangan bagi SMM untuk mengenalkan konsep slow fashion dengan mengutamakan kepedulian akan dampak dari produk yang kita konsumsi terhadap lingkungan,” katanya lagi.
Chitra menegaskan, SMM tak hanya membuka usaha untuk menciptakan ekosistem ekonomi mandiri, SMM juga mengampanyekan isu sosial menjaga bumi dengan lebih peduli terhadap lingkungan.
Produk yang dihasilkan SMM menggunakan bahan yang dapat terurai. Produk yang dijual di antaranya pakaian wanita, pakaian pria, pakaian anak, aksesori dan reusable mask. Awalnya material dari produk-produk tersebut hanya menggunakan kain linen dan katun. Namun, kini SMM mulai menggunakan bahan tencel dan katun organik yang lebih ramah terhadap lingkungan. “Kami juga mengutamakan kenyamanan. Desain produk SMM dibuat disesuaikan dengan iklim tropis agar bisa dipakai sepanjang tahun. Kami juga tidak memakai poliester karena tidak dapat terurai dan berdampak buruk terhadap lingkungan,” ungkapnya.
Dengan konsep ini SMM memperluas pasar hingga ke manca negara yaitu di Malaysia dan Singapura. “Kami sangat senang memiliki konsumen hingga ke luar Indonesia. Permintaan konsumen dari luar negeri melalui Shopee pun terus meningkat. Artinya, SMM mendapat respons yang positif dan bisa menjadi agent of change yaitu konsumen dan masyarakat umum ikut terbuka dan sadar akan isu-isu yang kami sampaikan. Semoga memberi efek domino yang lebih luas,” kata Chitra.
Dia menegaskan, SMM akan terus mempelajari dan berinovasi mengikuti perkembangan zaman dengan memanfaatkan teknologi agar dapat menjangkau konsumen dengan semakin luas lagi hingga ke berbagai negara lainnya.
STEVY WIDIA