youngster.id - BukuWarung, startup teknologi penyedia ekosistem finansial digital untuk UMKM Indonesia, berhasil menggaet 6,5 juta UMKM pengguna. Perusahaan rintisan yang telah berusia dua tahun ini juga kembali raihan pendanaan seri A US$60 juta atau Rp 861 miliar.
Nilai tersebut menjadi pendanaan Seri A terbesar yang pernah diterima oleh startup bidang UMKM secara global, dan membuat total investasi yang dikumpulkan BukuWarung mencapai Rp 1,1 triliun (US$ 80 juta).
CEO dan Co-Founder BukuWarung Abhinay Peddisetty mengatakan, UMKM menjadi fokus BukuWarung mengingat peran krusialnya terhadap perekonomian Indonesia. Pasalnya ada sekitar 65 juta UMKM yang memberikan kontribusi lebih dari 60% pada perekonomian negara. UMKM juga menjadi kunci yang akan membawa Indonesia menjadi pemain ekonomi digital terbesar se-Asia Tenggara.
“Untuk itu kami siap mengembangkan bisnis dan layanan guna semakin menguatkan posisi BukuWarung sebagai startup teknologi terdepan yang berkontribusi memajukan ekonomi digital Indonesia lewat pemberdayaan UMKM,” papar Abhinay dalam keterangan resmi, Rabu (25/8/2021).
Menurut dia, memahami karakter UMKM di Indonesia, BukuWarung menawarkan solusi yang praktis, mudah dan gratis dengan mengedepankan pengalaman penggunaan yang simpel.
“Kami memulai aplikasi BukuWarung dengan menawarkan pencatatan keuangan digital yang gampang diakses dan digunakan oleh para pelaku UMKM. Cakupan layanan BukuWarung kemudian kami perluas sehingga memungkinkan pelaku UMKM melakukan pembayaran digital, serta membantu mereka melakukan peralihan dari offline ke online untuk menjual dagangan,” lanjut Abhinay.
Awal Agustus lalu, BukuWarung melengkapi aplikasinya dengan fitur penjualan produk digital: pulsa ponsel, token listrik, hingga top-up uang elektronik. Melalui layanan ini, pelaku UMKM mendapatkan tambahan komoditas usaha untuk ditawarkan kepada pelanggan.
Artinya, para pengguna BukuWarung berpeluang mendapatkan peningkatan pendapatan di tengah situasi sulit pandemi COVID-19. Proses transaksi yang sepenuhnya online membuat penjualan produk digital tidak terpengaruh pembatasan rute logistik.
Selain penyediaan teknologi yang terus diperbarui, dukungan BukuWarung untuk membawa UMKM go digital juga diperkuat dengan program Komunitas Juragan Bisnis, berupa rangkaian pelatihan kepada para pelaku usaha mikro dan kecil di seluruh Indonesia. Dimulai sejak April 2020, inisiatif ini berhasil mendampingi lebih dari 4.000 UMKM dengan keterampilan akuntansi pencatatan keuangan digital, pengoptimalan etalase online untuk pengembangan usaha, serta pembayaran digital untuk transaksi bisnis mereka. Targetnya, program Komunitas Juragan Bisnis akan diperluas dengan target keterlibatan hingga 10.000 UMKM sepanjang 2021.
“Tak berhenti di situ, kami siap meningkatkan teknologi BukuWarung di seputar layanan inti kami, yakni pembukuan, pembayaran dan perdagangan daring. Tak terkecuali, membangun infrastruktur pembayaran yang kuat, seperti pembayaran lewat QR, dan berbagai layanan finansial lainnya,” tutup Abhinay.
Bagian dari percepatan pengembangan bisnisnya, BukuWarung sedang menjalankan perekrutan secara agresif dan berencana menggandakan jumlah timnya menjadi 300 karyawan yang tersebar di Indonesia, Singapura, dan India, serta beberapa negara lainnya.
Berdiri sejak 2019, BukuWarung memiliki visi untuk memberdayakan lebih dari 65 juta UMKM di Indonesia untuk sadar finansial. BukuWarung dicetuskan oleh Chinmay bersama Abhinay Peddisetty pada akhir 2019. BukuWarung didukung oleh venture capitalist (VC) global ternama: Valar Ventures, Goodwater Capital, Y-Combinator, AC Ventures, Quona Capital, East Ventures, Golden Gate Ventures, Rocketship.vc, Tanglin Venture Partners, dan angel inventor strategis lainnya.
STEVY WIDIA
Discussion about this post