youngster.id - Founder sebuah usaha rintisan (startup) tidak hanya perlu mempelajari pasar dengan baik, menghasilkan ide bisnis yang bagus dan memahami bagaimana menghasilkan pendapatan dengan bantuannya, tetapi juga mencari uang untuk meluncurkan sebuah proyek.
Ada berbagai pilihan untuk penggalangan dana, yang masing-masing memiliki konsekuensi tertentu. Salah satunya, crowdfunding atau urun dana. Max Shestov, Founder & CEO Reverence Global, seperti dilansir e27.co memaparkan tentang crowdfunding untuk startup.
Pada akhir tahun 2000an, alternatif baru bagi orang yang ingin memulai bisnis mulai tersedia: crowdfunding. Sejak saat itu, hal ini mendapatkan momentumnya. Misalnya, pada bulan Mei 2021, startup asal Tiongkok yang didukung Tencent, Waterdrop, yang dikenal sebagai platform crowdfunding terkemuka bergaya GoFundMe untuk tagihan medis, mengumpulkan dana sebesar US$360 juta melalui IPO di Bursa Efek New York.
Crowdfunding adalah metode penggalangan dana ketika sekelompok besar individu menggabungkan investasi individu yang kecil untuk menghasilkan uang tunai yang diperlukan untuk memulai bisnis atau proyek.
Individu, organisasi nirlaba, atau startup dapat meluncurkan kampanye untuk tujuan tertentu, yang dapat didonasikan oleh siapa saja.
Sejatinya, ada beberapa sumber pendanaan awal yang dapat membantu seorang founder memulai bisnisnya.
Investasi pribadi
Pembiayaan mandiri (self-financing), juga dikenal sebagai pendanaan mandiri (self-funding), adalah titik awal jalur kewirausahaan bagi banyak bisnis, tidak hanya startup. Tidak ada hutang atau sponsor yang terlibat, hanya Anda dan komitmen Anda, yang memberi Anda kendali penuh atas perusahaan dan merupakan alternatif yang sangat baik jika startup Anda masih dalam tahap konsep atau pre-seed.
Teman dan keluarga
Anda juga dapat memulai pencarian dengan apa yang disebut tiga F: Teman, Keluarga, dan “Bodoh.” Orang-orang ini paling percaya pada Anda dengan bukti paling sedikit. Jadi jika Anda memilih jalur ini, cobalah berterus terang tentang bahayanya dan jangan pernah meminta lebih dari yang mampu ditanggung oleh seseorang.
Ventura dan Angel Capitalist
Mereka sering kali adalah investor dengan kekayaan bersih tinggi yang ingin mendukung startup dengan uang dan keterampilan. Mereka sering kali suka mengambil peran sebagai penasihat dan terlibat langsung dalam pertumbuhan perusahaan portofolio mereka.
Hibah untuk usaha kecil
Hibah usaha kecil, yang sering dianggap sebagai “uang gratis” yang bisa Anda dapatkan untuk memodali usaha rintisan, adalah bentuk pendanaan startup yang tidak memerlukan pembayaran kembali, tidak seperti utang, dan tidak memerlukan sebagian dari ekuitas Anda, dibandingkan dengan modal ventura.
Inkubator startup
Sebagian besar inkubator bisnis menawarkan pelatihan, ruang kantor, dan bahkan membantu startup dalam bertemu dengan angel investor. Umumnya, mereka hanya melakukan inkubasi dan mematangkan bisnis agar dapat diterapkan pada program akselerator.
Crowdfunding
Crowdfunding adalah salah satu metode penggalangan dana yang paling aman karena tidak ada yang akan meminta Anda mengembalikannya. Mereka hanya menginginkan barang atau jasa yang Anda berkomitmen untuk sediakan.
Kunjungi Kickstarter, Indiegogo, dan Patreon, dan Anda akan menemukan bahwa ini adalah beberapa situs crowdfunding yang memungkinkan audiens mendapatkan item untuk membantu mendukung perusahaan. Bagaimana cara seorang pengusaha mendapatkan dana untuk sebuah startup?
Crowdfunding untuk startup
Sebagian besar perusahaan pemula kesulitan mendapatkan pendanaan. Pemodal ventura menolak banyak perusahaan tahap awal karena beberapa alasan. Sedangkan meminjam uang dari bank atau anggota keluarga kaya bukanlah strategi yang baik.
Crowdfunding mengubah keadaan dengan mengurangi ketergantungan pada sarana pembiayaan konvensional dan terkadang eksklusif.
Jika Anda membutuhkan dana untuk memulai proyek, dan keuangan pribadi atau teman dan keluarga bukanlah pilihan, crowdfunding bisa menjadi pilihan yang tepat.
Jenis pembiayaan ini semakin populer selama dekade terakhir, sehingga nilai transaksi diperkirakan akan menunjukkan tingkat pertumbuhan tahunan (CAGR 2021-2025) sebesar 2,62% sehingga menghasilkan proyeksi jumlah total sebesar US$1,2 miliar pada tahun 2025.
Setelah Anda meluncurkan kampanye dan mengajukan ide, siapa pun yang mempercayainya dapat memberi, meminjamkan uang, atau membeli saham, bergantung pada jenis crowdfunding yang dipilih untuk digunakan. Tujuannya di sini adalah untuk memiliki narasi asal yang menarik yang akan menarik kontributor atau investor.
Crowdfunding untuk startup bekerja dengan cara mengumpulkan donasi sebagai imbalan atas insentif tertentu, bisa dalam bentuk item gratis, diskon khusus, akses awal ke produk baru, merchandise premium, kesempatan bergabung dalam tim, atau bahkan menjadi investasi modal yang besar.
Hal ini dapat dicapai melalui beberapa saluran, terutama situs jejaring sosial atau platform crowdfunding.
Meskipun banyak perusahaan dan kampanye telah meraih kesuksesan dengan menggunakan teknik pembiayaan ini, ingatlah bahwa memilih bentuk crowdfunding yang tepat sangat penting untuk mencapai tujuan Anda.
Di Indonesia sendiri ada beberapa perusahaan urun dana atau crowdfunding, seperti Bizare, LandX, Vestora, Udana.id, WeCare.id, Ethis Crowd, LBS Urun Dana, Kolase, dan sebagainya. (*AMBS)