youngster.id - Isu pelestarian lingkungan dan produk berkelanjutan semakin gencar di masyarakat. Survei Rakuten Insight 2022 mengungkapkan, sekitar 79% responden di Indonesia mengaku bersedia membayar lebih untuk produk berkelanjutan, bahkan sebagian besar responden telah mengadopsi praktik-praktik berkelanjutan dalam satu tahun terakhir.
Hal ini mendorong Bank DBS Indonesia memperkenalkan fitur LiveBetter pada aplikasi digibank by DBS. Fitur ini yang memungkinkan nasabah untuk mendapatkan tips akan gaya hidup keberlanjutan (sustainable lifestyle) dan berinvestasi pada produk berbasis Environment, Social, and Governance (ESG).
Head of Digital Banking PT Bank DBS Indonesia Erline Diani mengungkapkan, kehadiran fitur LiveBetter menjadikan digibank by DBS sebagai one-stop digital platform untuk memenuhi kebutuhan transaksi finansial sekaligus memberikan dampak nyata pada lingkungan.
“Tingkat kepedulian masyarakat terhadap investasi dan isu keberlanjutan semakin tinggi. Akan tetapi, banyak dari mereka belum memiliki pemahaman yang cukup tentang investasi berbasis ESG. Kami berharap fitur LiveBetter dapat membantu nasabah untuk lebih memahami isu keberlanjutan melalui tips dan insights dan juga mempermudah nasabah untuk mempelajari dan mengelola instrumen investasi hijau yang sesuai dengan profil risiko mereka,” kata Erline dalam jumpa pers, Selasa (20/6/2023) di Jakarta.
Lebil lanjut Eline mengungkapkan, fitur LiveBetter tidak hanya memenuhi kewajiban Bank DBS Indonesia terhadap pembangunan berkelanjutan, tetapi juga turut memaksimalkan kapabilitas bank dalam menciptakan pertumbuhan ekonomi berkelanjutan yang menyelaraskan kepentingan ekonomi, sosial, dan lingkungan.
“Fitur LiveBetter turut mendorong tren positif tersebut. Melalui fitur LiveBetter ini nasabah dapat dengan mudah menumbuhkan uang sekaligus menjaga bumi,” ujar Erline.
Fitur ini mendapat sambutan positif dari aktris dan aktivis lingkungan Nadine Alexandra. Menurut dia, semakin banyak cara orang untuk berkontribusi dalam melestarikan lingkungan.
“Baru-baru ini, saya mendampingi BOS Foundation dalam pelepasliaran sejumlah orang utan di Kalimantan, dan itu semakin membuka mata saya akan pentingnya pelestarian habitat hutan dan lingkungan secara keseluruhan. Saya senang dengan adanya fitur seperti LiveBetter masyarakat dapat lebih memahami tentang ESG dan tergerak untuk berkontribusi dalam membawa perubahan,” ucapnya.
Pada kesempatan yang sama juga diluncurkan buku Disrupsi itu Seru karya Head of Legal & Corporate Secretary PT Bank DBS Indonesia Yosea Iskandar. Buku ini menyingkap transformasi industri keuangan melalui adaptasi dan inovasi, di mana transformasi di industri keuangan dan perbankan terjadi ketika ada disrupsi, baik dengan munculnya teknologi baru, perubahan perilaku konsumen, atau perubahan regulasi. Buku ini memiliki beberapa catatan penting untuk selalu beradaptasi dan berinovasi dalam membangun masa depan finansial yang lebih baik.
“Saya berharap buku ini dapat menginspirasi banyak orang untuk memikirkan lebih dalam tentang peran yang dimainkan oleh industri keuangan dan perbankan. Baik sebagai konsumen, pekerja, pemilik bisnis, atau pembuat kebijakan, amat penting bagi kita untuk memiliki pemahaman yang baik tentang industri ini dan pengaruhnya pada kehidupan kita sehari-hari,” ucap Yosea.
STEVY WIDIA