Dominasi Milenial Dalam Mendorong Ekonomi Industri Hiburan

Eksplorasi Tren Industri Hiburan 2019 Bersama LOKET. (Foto: istimewa/youngster.id)

youngster.id - Seiring dengan prospek perekonomian Indonesia, Ekonomi Kreatif termasuk di dalamnya industri hiburan di Indonesia turut ditargetkan akan menjadi salah satu kekuatan industri kreatif dunia. Merujuk pada data Badan Ekonomi Kreatif dalam laporan OPUS Outlook 2019, pada tahun 2016 kontribusi Ekonomi Kreatif terhadap perekonomian nasional tercatat sebesar 7,44 persen dan diproyeksikan akan terus meningkat.

Ricky Joseph Pesik, Wakil Kepala Badan Ekonomi Kreatif mengungkapkan, kndustri hiburan sebagai salah satu bagian dalam industri kreatif ini juga memiliki pangsa pasar yang tak terbatas. Bahkan, dalam beberapa tahun terakhir terus menunjukkan tren pertumbuhan yang positif. Film, animasi dan video bahkan masuk ke dalam sektor dengan pertumbuhan tertinggi yaitu sebesar 10,09%, serta seni dan pertunjukkan sebesar 9,54%. Sementara itu, musik tercatat sebesar 7,59%.

“Saya optimis industri hiburan dapat terus menunjukkan pertumbuhan positif ke depan dan menjadi kekuatan baru bagi industri kreatif Indonesia,” jelas Ricky baru-baru ini di Jakarta.

Sementara itu Anvid Erdian VP Business Development LOKET meyakini, positifnya pertumbuhan industri ini tidak lepas dari pertumbuhan generasi milenial usia 20 – 35 tahun yang jumlahnya mencapai 63 juta sebagai konsumen terbanyak industri hiburan. Jumlah tersebut merupakan pasar terbesar bagi industri hiburan hingga beberapa tahun kedepan.

Menurut dia, sebagai generasi yang akrab dengan teknologi, milenial lebih mudah beradaptasi dengan inovasi-inovasi yang hadir di industri hiburan. Hal ini yang kemudian mendorong pola pembelian tiket online dan pembayaran cashless semakin populer ke depan. Karakteristik milenial yang menyukai nilai praktis dan efisien terpenuhi jika transaksi dapat dilakukan cukup dengan menggunakansmartphone.

“Di LOKET, kami secara bertahap telah menerapkan hal ini secara end-to-end, guna memberikan pengalaman terbaik kepada konsumen. Jadi, tidak hanya dari segi pemesanan, pembelian dan pembayaran, tetapi juga termasuk segala transaksi selama event berlangsung,” jelas Anvid.

Dengan semakin mudahnya masyarakat terhubung dengan event-event hiburan melalui teknologi, Anvid menilai, Event Creator akan memiliki komunikasi lebih baik dan terlibat langsung dengan konsumen akhir melalui smartphone.

Selain itu, konsep self-service, yang diperkenalkan LOKET pada pertengahan tahun lalu juga akan membuat pengelolaan event berskala kecil dan menengah terasa lebih profesional layaknya event skala besar.

Menurut dia Loket juga melihat dari pertumbuhan positif pada industri ini, salah satunya subsektor MICE (Meeting, Incentive, Convention, and Exhibition) dan Theme Park, 7akan lebih banyak berinvestasi pada teknologi Ticketing Management System (TMS) untuk mengakomodasi pengunjung.

STEVY WIDIA

Exit mobile version