Dorong Lahirnya Desainer Muda Bervisi Sustainability, BCIC Gelar Kompetisi Desain Nasional IFCA

Hana Nurjana

(Foto: Ilustrasi/Dok. youngster.id)

youngster.id - Untuk melahirkan desainer muda berbakat dengan visi sustainability atau keberlanjutan dalam bidang kriya dan fesyen,  Direktorat Jenderal Industri Kecil, Menengah dan Aneka (IKMA), melalui Bali Creative Industry Center (BCIC) kembali menggelar kompetisi desain nasional Indonesia Fashion and Craft Awards (IFCA).

Direktur Jenderal IKMA Kemenperin, Reni Yanita mengatakan, tahun ini kompetisi IFCA ke-9 mengusung tema “Neighbourhood Spirit”, yang memiliki makna bahwa pentingnya semangat kolaborasi antar para desainer untuk bermitra dengan pelaku IKM di lingkungan sekitar mereka dalam mendesain produk inovatif.

“Tema IFCA ini juga sesuai dengan nilai kekerabatan di Indonesia yang terkenal dengan semangat gotong royong dan tujuan pembangunan berkelanjutan untuk membangun infrastruktur yang tangguh, meningkatkan industri inklusif dan berkelanjutan, serta mendorong inovasi,” jelas Reni, dikutip Jum’at (4/8/2023).

Kompetisi IFCA ini ditujukan bagi para desainer fesyen dan kriya, pelaku IKM kreatif, pelajar dari jenjang SMA atau SMK hingga mahasiswa, dengan usia maksimal 40 tahun yang memiliki gagasan dan produk inovatif  dengan konsep berkelanjutan.

Adapun kategori yang dikompetisikan, yaitu untuk bidang kriya meliputi kerajinan, dekorasi rumah, serta mainan anak.  Sementara itu, untuk bidang fesyen, di antaranya kategori produk pakaian jadi, aksesoris fesyen, dan alas kaki.

Kompetisi IFCA 2023 akan dilaksanakan selama empat bulan mendatang, dimulai dari tahap pendaftaran peserta, penjurian, coaching, pembuatan prototype produk, dan diakhiri penyerahan penghargaan bagi para pemenang. Nantinya, peserta IFCA 2023 yang lolos penjurian tahap I akan mendapatkan materi coaching di bidang desain, sustainability, dan bisnis.

Kemudian, sebanyak 14 nominator terbaik yang lolos penjurian tahap II akan mendapatkan coaching intensif. Para mentor dan juri IFCA merupakan desainer, praktisi, serta akademisi profesional dan ahli di bidangnya.

“Dalam coaching ini, setiap peserta akan mendapatkan satu mentor untuk mendiskusikan aspek desain dan bisnis, mendapatkan fasilitasi pembiayaan pembuatan prototype, peluang akses pasar, serta menjadi binaan Ditjen IKMA Kementerian Perindustrian,” jelas Reni.

Hingga saat ini, tercatat sejumlah pemenang IFCA yang tumbuh semakin besar dan berperan di tingkat nasional maupun internasional. Beberapa alumni IFCA yang sudah membawa nama Indonesia di level internasional, di antaranya adalah Plepah, pemenang IFCA 2019 yang turut serta dalam Hannover Messe di Jerman pada bulan April 2023 dan mendapatkan respons positif dari pengunjung yang berasal dari Eropa dan Kanada. Selain itu, ada juga pemenang IFCA 2021, Beri Aku Waktu, yang mendapatkan undangan partisipasi dalam acara State Fashion Biennale 2022 di Arnhem, Belanda.

“Diharapkan setelah kompetisi IFCA digelar semakin banyak desainer muda yang melahirkan gagasan kreatif dalam menciptakan produk inovatif dengan nilai tambah, serta menjawab permasalahan sosial, ekonomi, serta lingkungan. Hal ini selaras dengan prinsip industri hijau dan juga circular economy, serta sejalan dengan posisi Indonesia saat ini yang tengah bersiap untuk bisa menjadi anggota Organisasi Kerja Sama dan Pembangunan Ekonomi (OECD), di mana isu green transition merupakan salah satu poin penting bagi pengembangan Industri Kecil dan Menengah,” pungkas Reni.

BCIC didirikan pada tahun 2015, yang berfungsi sebagai ekosistem bagi para pelaku industri kreatif kriya dan fesyen untuk mengembangkan usaha dalam konteks meet-share-collaborate. Dengan konsep ini, para pelaku industri kreatif kriya dan fesyen dapat bertemu, berbagi pengalaman dan ide kreatif sehingga bisa berkolaborasi untuk menciptakan karya bersama.

 

HENNI S.

Exit mobile version