youngster.id - Sebagai upaya mendukung percepatan pertumbuhan sektor otomotif, baru-baru ini Bank DBS bersama lima bank lain menandatangani perjanjian fasilitas pinjaman sindikasi (Syndicated Loan Agreement) senilai US$300 juta atau setara Rp4,7 triliun kepada Adira Finance.
Dalam pembiayaan berjangka waktu tiga tahun ini, Bank DBS bertindak sebagai Mandated Lead Arrangers Bookrunners (MLAB).
Head of Institute Banking Group, PT Bank DBS Indonesia Kunardy Lie mengatakan, Bank DBS Indonesia terus menegaskan komitmennya dalam mendukung sektor otomotif di Indonesia melalui berbagai kolaborasi strategis.
“Menurut panduan dekarbonisasi Bank DBS yang bertajuk Our Path to Net Zero—Supporting Asia’s Transition to a Low-Carbon Economy, industri otomotif adalah satu dari sembilan sektor industri yang memiliki potensi besar untuk bertransisi. Hal inilah yang memantik semangat kami untuk melakukan kolaborasi strategis dan pembiayaan kepada perusahaan otomotif guna mempercepat pembangunan ekosistem kendaraan listrik untuk transisi energi berkelanjutan di Indonesia,” kata Kurnady, Kamis (22/2/2024).
Data oleh Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (GAIKINDO) menunjukkan bahwa selama tahun 2023, penjualan kendaraan mobil nasional tercatat sebanyak 998.059 unit. Lebih dari itu, berdasarkan data oleh Statista, pada tahun 2024, diproyeksikan bahwa pendapatan di pasar mobil penumpang di Indonesia akan mencapai US$16,8 miliar. Pendapatan ini diperkirakan akan menunjukkan tingkat pertumbuhan tahunan (CAGR 2024-2028) sebesar 1,28%, menghasilkan volume pasar yang diproyeksikan sebesar US$17,7 miliar pada tahun 2028.
Sebaliknya, transisi ke kendaraan listrik (EV) yang lebih ramah lingkungan juga memperlihatkan prospek yang menjanjikan. Pemerintah menargetkan setidaknya 2,2 juta mobil listrik dan 13 juta motor listrik pada tahun 2030, dengan rencana menjual kendaraan listrik secara eksklusif pada tahun 2050. Demi mencapai target ini, pemerintah memberikan insentif serta mengatur pemasangan stasiun pengisian daya.
Sejalan dengan hal ini, laporan DBS CIO Insights pada kuartal pertama 2024 memperkirakan adanya lonjakan permintaan untuk infrastruktur produsen baterai kendaraan dan SPKLU (Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum) karena meningkatnya jumlah pengguna EV. Selain itu, sejumlah bisnis swasta, termasuk operator jaringan pengisian daya, perusahaan utilitas, dan produsen mobil pun mulai memperluas infrastruktur tersebut.
“Pendanaan ini diarahkan untuk mendukung pertumbuhan aset perseroan, mengembangkan digitalisasi di dalam perusahaan, dan ekosistem digital perseroan. Dengan dukungan dari Bank DBS dan seluruh mitra sindikasi, Adira Finance berkomitmen untuk terus memimpin industri pembiayaan dengan mengoptimalkan layanan dan terus menjadi mitra yang andal bagi Masyarakat,” kata Direktur Penjualan, Pelayanan, dan Distribusi Adira Finance Niko Kurniawan.
Sebelumnya, Bank DBS Indonesia juga telah menyalurkan pendanaan ke beberapa pelaku industri otomotif, di antaranya untuk PT Indomobil Sukses Internasional Tbk (Indomobil) sebesar US$16 juta atau setara dengan Rp244 miliar pada tahun 2023. Pendanaan tersebut ditujukan untuk pembelian unit dan komponen kendaraan listrik (BEV) dalam membantu bisnis beralih ke praktik yang lebih ramah lingkungan guna mencapai target emisi nol bersih pada tahun 2050.
STEVY WIDIA