youngster.id - Fazz meroleh putaran pendana seri C senilai US$100 juta atau lebih dari Rp1,4 triliun. Startup yang sebelumnya bernama Fazz Financial Group ini akan memanfaatkan dana segar ini untuk mengembangkan produk keuangan agar dapat menjangkau seluruh segmen bisnis, mulai dari mikro hingga korporat besar.
CEO dan Co-Founder Fazz Hendra Kwik mengungkapkan, dana tambahan ini akan digunakan untuk membangun Fazz dan mengakselerasi transformasi digital di Asia Tenggara.
“Kami akan mengembangkan akun bisnis yang memungkinkan usaha dengan berbagai skala – mulai dari usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) hingga perusahaan yang masuk ke dalam daftar Fortune 500 – untuk melakukan pembayaran, penyimpanan, dan memperoleh kredit dengan mudah di Asia Tenggara. Pendanaan ini memungkinkan kami untuk membangun keunggulan teknologi tersebut bagi pengguna kami,” kata Hendra dalam keterangan pers, Kamis (15/9/2022).
Untuk mendukung hal tersebut, Fazz akan perluas tim mereka di Singapura, Indonesia, Malaysia, Vietnam dan Taiwan dari 800 orang lebih menjadi 1.400 orang.
Menurut Hendra, banyak bisnis di Asia Tenggara masih belum memperoleh akses terhadap layanan keuangan sepenuhnya dan beberapa di antaranya sangat terdampak oleh pandemi. Fazz pun masuk untuk membantu mereka pulih dan tumbuh kembali menjadi lebih kuat.
“Kami berinvestasi besar pada teknologi dalam bisnis kami untuk memastikan bahwa segala usaha, mulai dari toko kecil milik keluarga hingga perusahaan besar, dapat mengakses layanan keuangan untuk membangun usaha mereka. Hal penting lainnya adalah kami ingin memberikan manfaat yang sama seperti yang dimiliki perusahaan besar kepada usaha kecil dan pemilik warung,” ungkapnya.
Hendra mengungkapkan, Fazz mencatat rekor volume transaksi tahunan sebesar US$10 miliar selama setahun terakhir. Karena itu Hendra optimistis dapat melipatgandakan volume transaksinya dalam 12 bulan ke depan.
Fazz terdiri dari Fazz Agen, sebuah aplikasi keuangan berbasis agen yang melayani usaha mikro dan kecil di Indonesia dengan memberikan kemudahan akses untuk pembayaran, pembelian grosir dan permodalan yang merata.
Kemudian Fazz Business, rebrand dari Xfers, sebuah akun bisnis untuk membantu startup, UMKM dan perusahaan-perusahaan besar yang sedang berkembang. Fazz juga memiliki unit bisnis lainnya, terdiri atas Modal Rakyat – layanan pendanaan Peer-to-Peer dan pinjaman untuk UMKM, dan StraitsX – infrastruktur pembayaran untuk aset digital.
Putaran seri C terdiri dari pendanaan ekuitas sebesar US$75 juta dan debt sebesar US$25 juta. Dalam jajaran pendanaan ekuitas ini didukung oleh jajaran investor Fazz sebelumnya, seperti Tiger Global, DST Investment, B Capital, Insignia Ventures Partners, dan ACE & Company.
Investor lain yang turut berpartisipasi dalam pendanaan ini, meliputi Ilham Ltd (yang berkaitan dengan dana kekayaan negara di wilayah Asia Tenggara), EDBI, InterVest, Michael Seibel (Managing Director Y Combinator) dan Hans Tung (Managing Partner GGV Capital).
Adapun, fasilitas debt yang dikantongi ini diperoleh dari Lendable yang telah ditandatangani perusahaan dalam lembar ketentuan (term sheet) senilai US$25 juta.
Partner Tiger Global Alex Cook mengatakan, Fazz menyediakan perangkat keuangan penting untuk bisnis-bisnis di Asia Tenggara mengingat banyak di antaranya yang belum memperoleh kemudahan akses pembayaran digital, fungsi perbendaharaan, dan pertumbuhan modal.
“Platform Fazz telah diadopsi dengan cepat oleh usaha kecil dan perusahaan besar, dan kami berharap dapat melanjutkan kemitraan kami dengan Fazz,” kata Cook.
Diharapkan Fazz dapat membantu UMKM lebih mudah mengakses perangkat keuangan yang dapat membantu mereka dalam perampingan proses, memperluas jangkauan mereka, memperbaiki rantai pasokan mereka dan yang paling penting, mendapatkan pendanaan yang mereka butuhkan untuk berkembang.
STEVY WIDIA