youngster.id - Grab kembali menggelar program pendanaan, Grab Venture Velocity (GVV). Untuk angkatan III tahun ini, perusahaan layanan on demand ini menargetkan startup kuliner dan logistik.
Managing Director Grab Indonesia Neneng Goenadi mengatakan, GVV kali ini menargetkan restoran kecil dan startup logistik karena dinilai potensial. “Kami melihat potensi besar, pengusaha warung makanan itu banyak. Sekarang lagi tren, mereka (restoran) bantu ekonomi digital. Lalu, sektor logistik jadi sangat penting di Indonesia,” kata Neneng dalam keterangannya Rabu (4/2/2020).
Sebelumnya, Grab telah menguncurkan investasi Rp 3 triliun atau US$ 250 juta untuk menggelar GVV sejak 2018. Ada 10 startup di Asia Tenggara yang ikut serta program tersebut. Enam di antaranya berasal dari Indonesia yakni Eragano, PergiUmroh, Porter, Sayurbox, Tanihub, Tamasia, dan Qoala.
Neneng mengklaim, program GVV sebelumnya berhasil memberdayakan 117 ribu pengusaha mikro selama dua tahun. Startup yang lolos berpeluang mengikuti proyek (pilot project) layanan di platform Grab. “Mereka bisa memaksimalkan konsumen kami. Karena basis pasarnya besar sekali,” ujar Neneng.
Menurut Neneng, pengembangan ekosistem seperti itu sangatlah penting untuk menjangkau pangsa pasar yang lebih luas. “Dengan kolaborasi, semakin cepat dan bisa besar sama-sama,” ujar dia. Perusahaan rintisan yang berhasil mengikuti GVV juga akan mendapat bimbingan terkait bisnis dari Grab, praktisi hingga investor. Harapannya, startup hasil akselerasi GVV bisa menjadi unicorn baru Tanah Air. Pendaftaran GVV angkatan III sudah dibuka dan akan ditutup pada 31 Maret. Tahun lalu, setidaknya 200 startup mendaftar GVV.
Grab berkolaborasi dengan BRI Ventures untuk mendanai startup-startup hasil akselerasi GVV. CEO BRI Ventures Nicko Widjaja mengatakan akan agresif membantu dan terlibat dalam pendanaan startup-startup yang lolos di GVV angkatan III.
“Di BRI Grup punya ekosistem yang besar. Fokusnya UKM. Kami akan lakukan bagaimana agar involved (pada pendanaan) dengan sektor ini,” kata Nicko.
Meski tidak menyebutkan nilai investasinya, komposisi pendanaan dari BRI Ventures setengah dari total dana yang disiapkan untuk GVV angkatan III. Setengahnya lagi berasal dari Grab Indonesia.
Qoala merupakan salah satu startup yang lolos pada GVV angkatan II, yang saat itu hanya menyasar generasi millennial. Setelah masuk ekosistem Grab, Qoala bisa bekerja sama dengan GrabKios memberikan layanan asuransi pada mitra. Co-founder & COO of Qoala Tommy Martin mengatakan, pangsa pasar menjadi lebih luas setelah masuk ekosistem Grab. “Kerja sama dengan Grab, berikan challange baru layani segmen berbeda,” ujarnya.
STEVY WIDIA
Discussion about this post