Sabtu, 1 April 2023
No Result
View All Result
youngster.id
  • News
  • Technopreneur
  • Creativepreneur
  • Sociopreneur
  • Innovation
  • Youth Development
  • Digital Community
No Result
View All Result
youngster.id
  • News
  • Technopreneur
  • Creativepreneur
  • Sociopreneur
  • Innovation
  • Youth Development
  • Digital Community
No Result
View All Result
youngster.id
No Result
View All Result

Indonesia Pengguna Aplikasi e-Commerce Terbesar Ketiga di Dunia

14 Oktober 2021
in Analyze, Headline
Reading Time: 3 mins read
Aplikasi e-Commerce

Indonesia menjadi pasar terbesar ketiga dunia pengguna aplikasi e-commerce di platform Android (Foto: Ilustrasi/youngster.id)

youngster.id - Indonesia menjadi pasar aplikasi e-commerce Android terbesar ketiga di dunia dengan kontribusi 8% dari total install e-commerce global.

Hal itu terungkap dari Laporan AppsFlyer yang bertajuk: State of eCommerce App Marketing 2021. Laporan itu menyoroti pertumbuhan konsumen di Indonesia yang membelanjakan uang lewat aplikasi mobile, terutama pada masa liburan. Pengunduhan aplikasi kategori belanja tercatat meningkat signifikan sebesar 70% selama periode Januari 2020 – Juli 2021.

Indonesia hanya tertinggal dari peringkat pertama Brazil (19% total install e-commerce) dan peringkat kedua India (17%) untuk pasar e-commerce di platform Android. Sementara itu, AS, Brazil dan Rusia merupakan tiga besar untuk pasar e-commerce dalam platform iOS.

AppsFlyer menghimpun data dari 1,7 miliar instalasi aplikasi e-commerce di Asia Pasifik, dari 920 aplikasi dan 9 miliar konversi upaya remarketing pada Januari hingga Juli 2021.

Pandemi COVID-19 telah mengubah perilaku masyarakat dan memaksa konsumen mengadopsi cara berbelanja baru, sehingga marketer e-commerce juga harus ikut beradaptasi, terutama semasa periode liburan. Menurut laporan tersebut, konsumen di Indonesia merespon kampanye iklan pada masa liburan secara positif, dengan angka install non-organik (NOI – Non-organic Install) terbesar yang terlihat pada bulan Mei 2020 (Ramadan) serta Desember 2020 (Natal dan Tahun Baru).

Baca juga :   Raih Pendanaan, Charged Indonesia Segera Rilis Motor Listrik Perdana

“Marketer aplikasi e-commerce harus membidik peluang dari posisi Indonesia sebagai ekonomi aplikasi yang berkembang untuk berinvestasi secara besar pada kampanye iklan, terutama dengan meningkatnya permintaan aplikasi e-commerce dan rataan biaya marketing per install yang relatif rendah,” kata Senior Customer Success Manager, APAC, AppsFlyer, Luthfi Anshari, dalam keterangan tertulisnya, Selasa (13/10/2021).

Periode liburan di Indonesia juga telah mendorong pembelian dalam aplikasi (in-app purchase) e-commerce. Meskipun terdapat peningkatan pembelanjaan sebesar 116% secara keseluruhan di negara ini pada Januari – Juli 2021, lonjakan pembelanjaan tercatat terjadi pada masa Ramadan (Mei dan April 2021) dan juga pada periode Natal (Desember 2020), dengan penghasilan melonjak hingga 32%.

Selain periode liburan, marketer e-commerce juga harus mempertahankan kampanye iklan mobile mereka untuk menangkap dan menarik pengguna – pengguna e-commerce baru. Peningkatan dari upaya pemasaran ini terbayarkan; sejak Januari 2020 hingga Maret 2021, Indonesia memiliki peningkatan NOI lebih dari dua kali lipat dari 4,4% menjadi 9,4% – peningkatan yang terbesar dibanding negara lain di Asia Tenggara. Biaya akuisisi pengguna juga turun dari 0,90 dolar AS pada tahun 2020 menjadi hanya US$ 0,60 pada tahun 2021, karena rasio konversi yang lebih tinggi dan pembelanjaan pemasar lebih sedikit per instalasi.

Baca juga :   Tingkat Aktivitas di E-commerce Naik 70% Awal Pandemi

“Dengan mengakuisisi pengguna baru dan melakukan remarketing kepada pengguna yang sudah ada guna menargetkan pembelian ulang, brand dapat membangun basis pelanggan yang kuat dan loyal sekaligus memosisikan mereka lebih baik dibanding kompetitor yang lain,” kata Luthfi.

Menurut data AppsFlyer, konsumer di Indonesia menghabiskan uang lebih banyak pada periode liburan dan seiring dengan periode akhir tahun 2021 yang semakin dekat, kampanye iklan menjadi krusial untuk para marketer agar mereka dapat mengikuti tren promosi hari belanja nasional (seperti 10.10, 11.11, dan 12.12).

Laporan AppsFlyer menyoroti bahwa proses remarketing aplikasi di iOS mengalami peningkatan yang tajam di Indonesia yang didominasi Android. Bahkan, setelah Apple memperkenalkan ketentuan privasi baru yang menonaktifkan pengidentifikasi untuk pengiklan (IDFA – Identifier For Advertisers).

Baca juga :   Pemuda Tani Expo 2022, Wadah Bertukar Informasi Teknologi Pertanian

Di samping itu, konversi remarketing iOS di Indonesia mengalami peningkatan sebesar 98% dari April ke Juli 2021. Sedangkan konversi remarketing Android mengalami penurunan sebesar 4,4%. Hal ini bertolak belakang dengan angka global yang menunjukan penurunan sebesar 22,4% pada konversi remarketing iOS, dan peningkatan 8,2% pada Android di periode yang sama.

Angka ini menunjukan peluang bagi para marketer e-commerce di Indonesia untuk memanfaatkan konversi remarketing untuk iOS sebagai strategi utama untuk menarik pembelian berulang dari para pengguna.

Marketer di Indonesia juga sudah dapat mendeteksi fraud lebih baik. Meskipun Laporan AppsFlyer menemukan bahwa aplikasi e-commerce terpapar dengan US$ 58 juta (setara dengan Rp 824 miliar) dari kuartal keempat 2020 hingga kuartal pertama 2021, Indonesia menyaksikan penurunan tingkat fraud sebesar hampir 80% dari tahun-ke-tahun, jika membandingkan Januari 2020 dengan Januari 2021. Hal ini kemungkinan dipengaruhi oleh peningkatan solusi anti-fraud, peningkatan kewaspadaan, dan juga meningkatnya kesadaran akan bahaya dari fraud aplikasi mobile di wilayah ini. (*AMBS)

 

 

Tags: aplikasi e-commerceAppsFlyerState of eCommerce App Marketing 2021
Previous Post

J&T Express Raih 13,5 Juta Transaksi Pengiriman Paket Selama Harbolnas 10.10 2021

Next Post

Komunal Luncurkan Platform Deposito BPR Pertama di Indonesia

Related Posts

Mandiri Capital Pimpin Pendanaan Investasi Startup
Headline

Amartha Digitalisasi Desa lewat Program Kemitraan Agen AmarthaOne di Jawa Tengah

31 Maret 2023
0
KoinWorks Impact Report.
Headline

KoinWorks Impact Report Fokus Pada ESG dan Pengembangan Ekonomi Berkelanjutan yang Inklusif

31 Maret 2023
0
Co-Founders Social Bread
Headline

Social Bread Peroleh Rp6 Miliar dalam Putaran Pendanaan Awal

31 Maret 2023
0
Load More
Next Post
Komunal BPRDeposito

Komunal Luncurkan Platform Deposito BPR Pertama di Indonesia

M Bijaksana Junerosano-G20

Waste4Change Wakili Indonesia di G20 Innovation League Italia

KotaMasaDepan

KotaMasaDepan, Program Percepatan Digitalisasi UMKM di Kota-kota Kecil Indonesia

Discussion about this post

Berita Terbaru

Pertamina NRE-Unpad

Kenali 8 Kompetensi Kesiapan Karier Profesional

31 Maret 2023
0
Mandiri Capital Pimpin Pendanaan Investasi Startup

Amartha Digitalisasi Desa lewat Program Kemitraan Agen AmarthaOne di Jawa Tengah

31 Maret 2023
0
Free Fire Booyah Ramadan

Free Fire Gandeng Habib Ja’far, Ajak Mabar Sambil Tak Lupakan Ibadah Ramadan

31 Maret 2023
0
KoinWorks Impact Report.

KoinWorks Impact Report Fokus Pada ESG dan Pengembangan Ekonomi Berkelanjutan yang Inklusif

31 Maret 2023
0
Huawei OpenLab 3.0 Asia Pacific

Huawei OpenLab 3.0 Asia Pasifik, Jadi Platform Teknologi, Talenta dan Kemitraan Inovasi

31 Maret 2023
0
Co-Founders Social Bread

Social Bread Peroleh Rp6 Miliar dalam Putaran Pendanaan Awal

31 Maret 2023
0
  • Tentang Kami
  • Hubungi Kami
  • Pedoman Media Siber
Copyright © 2016 - 2023 PT Inovasi Muda Mandiri. All rights reserved
No Result
View All Result
  • News
  • Technopreneur
  • Creativepreneur
  • Sociopreneur
  • Innovation
  • Youth Development
  • Digital Community

Copyright © 2016 - 2023 PT Inovasi Muda Mandiri. All rights reserved

Add youngster.id to your Homescreen!

Add
Go to mobile version