Inovasi Indomie Hadirkan Produk Premium Rasa Baru

GM Marketing PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk, Julia Atman (kiri), Nunuk Nuraini, Product Development Noodle Division ICBP (tengah), dan GM Indomie, Lucy Suganda (kanan), pada peluncuran varian terbaru dari Indomie Real Meat.(Foto: Stevy Widia/Youngsters.id)

youngster.id - Peta persaingan industri makanan semakin ketat. Di sisi lain, kondisi ini melahirkan berbagai inovasi berupa produk baru. Seperti yang dilakukan PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk dengan dua varian rasa baru dari produk mie instan premium. Produk ini selain menggunakan daging dan telur asli, juga dikemas dengan teknologi mutakhir sehingga aman untuk dikonsumsi.

General Manager Indomie Lucy Suganda mengatakan dua varian rasa baru ini diluncurkan untuk memperkuat posisi Indomie di pasar mi instan terutama segmen premium yang tumbuh pesat dalam tiga tahun terakhir.

” Dalam tiga tahun terakhir ini produk premium banyak bermunculan dan pertumbuhan produk ini luar biasa. Untuk Indomie Real Meat bahkan mencapai di atas 100 %,” kata Lucy usai Peluncuran Varian Baru Real Meat Kamis (30/3/2017) di Jakarta.

Menurut Lucy, kondisi tersebut yang memicu PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk untuk terus melakukan inovasi. Hasilnya adalah dua varian terbaru yakni dari jajaran produk Indomie Real Meat: Empal Goreng dan Telur Balado.

“Inovasi dan kreasi tanpa henti merupakan ciri khas Indomie. Produk ini kami ciptakan sebagai pilihan premium bagi para konsumen yang ingin memanjakan lidahnya dengan sajian instan selayak hidangan restoran namun tetap berkesan rumahan. Dengan pilihan rasa yang akrab dengan lidah masyarakat Indonesia. Ini merupakan bagian dari komitmen Indofood dalam menyajikan kuliner khas Nusantara yang bukan hanya lezat tapi juga berkualitas prima,” papar Lucy lagi.

Target pasar dari produk Indomie Real Meat ini adalah profesional muda serta keluarga. Perusahaan pun akan memasok keluaran rasa baru Real Meat ini ke seluruh pasar, baik retail maupun supermarket.

Berbeda dengan produk Indomie biasa yang beratnya 85 gram dengan harga sekitar Rp2.300-2.500, Real Meat seberat 110 gram ini dijual dengan harga dari produsen Rp7.500.

Menurut Lucy, dua varian rasa baru ini dapat melengkapi selera pasar baik pecinta mi instan manis maupun pedas.

“Sebelum diluncurkan, memang ada tes pasar. Dari daftar-daftar rasa itu, yang kita lihat ada manis dan pedas. Alangkah bagusnya saling melengkapi, dari rasanya pun cukup unik dan familiar,” ungkapnya.

Teknologi Retort

Produk indomei Real Meat ini merupakan terobosan terbaru dalam jajaran makanan instan. Karena menyajikan “topping” atau bubuhan makanan dan bumbu dari bahan alami yang segar. Ada pun bahan alami yang terdapat dalam topping Indomie Empal Goreng dan Telur Balado, seperti telur puyuh, kentang, daging sapi dan bumbu rempah.

Lucy memastikan bahan tersebut aman dikonsumsi karena diproses dengan menggunakan teknologi “retort” (pengolahan dengan suhu panas).

Hal itu didukung oleh penjelasan dari Prof Purwiyatno Hariyadi Pakar Teknologi Pangan dari IPB. Dia memaparkan teknologi retort adalah teknologi yang digunakan dalam pengolahan pangan dengan prinsip pengemasan secara kedap dan dilanjutkan dengan pemanasan pada suhu tinggi. Prinsip utama dalam proses pengawetan pangan dengan teknologi retort adalah untuk membunuh mikrooraganisme -baik mikroorganisme pembusuk maupun mikroorganisme penyebab penyakit- sehingga diperoleh produk pangan yang aman dan sekaligus awet, bisa disimpan pada suhu kamar (tanpa lemari es) walaupun tanpa bahan pengawet.

“Dengan melakukan optimasi suhu dan waktu pemanasan yang tepat, teknologi retort dapat menghasilkan produk pangan yang awet dan aman, dan sekaligus mempertahankan mutu citarasa dan nilai gizi dengan baik. Produk steril hasil proses retort ini akan tetap awet dan aman dikonsumsi selama tidak terjadi kerusakan pada kemasannya,” kata Purwiyatno menegaskan.

 

STEVY WIDIA

Exit mobile version