Lewat TBS 2019, Blibli Dorong UMKM Bertransformasi

Peluncuran The Big Start 2019. (Foto: Stevy Widia/youngster.id)

youngster.id - Meskipun usaha mikro kecil dan menegah (UMKM) dinilai berpotensi besar bagi perekonomian Indonesia namun bisnis ini masih belum optimal Salah satu yang menjadi tantangan adalah masih kurangnya pelaku UMKM yang mau mengubah bisnis dari konvensional ke digital.

Delloite‎ Access Economics melaporkan baru sekitar 9% pelaku UMKM di Indonesia yang memanfaatkan e-commerce untuk memasarkan produk. Sementara McKinsey Global Institute menyampaikan hanya 5% UMKM yang sudah mampu bertransaksi secara online.

Berbagai upaya dilakukan tak hanya oleh pemerintah tetapi juga pihak swasta untuk mengoptimalkan potensi UMKM tersebut. Salah satunya adalah program The Big Start yang digagas oleh Blibli.com sejak tahun 2016 silam.

Deputy Chief Marketing Officer Blibli, Andy Adrian mengatakan, The Big Start merupakan kompetisi usaha yang fokus mendorong para pelaku UMKM untuk mengembangkan bisnis mereka.

“Blibli berupaya mengajak semua pihak untuk memaksimalkan potensi besar UMKM,” kata Andy saat ditemui belum lama ini.

Menurut dia, ada empat keunggulan dari pelaku UMKM yang perlu naik kelas. Yaitu akses terhadap bahan baku, akses tenaga kerja, skill produksi, dan kearifan lokal. “Apalagi tren saat ini adalah generasi milenial lebih tertarik menggunakan dan menciptakan produk lokal dan bangga terhadap produk lokal,” ungkap Andy lagi.

Di sisi lain ada 7 tantangan bagi para pelaku usaha UMKM di Indonesia, yakni akses pasar, modal, jaringan, sistem teknologi, pengetahuan bisnis, kreativitas dan inovasi, serta platform online. Dan Blibli ingin memberi solusi melalui TBS.

“Melalui TBS, Blibi berupaya untuk memfasilitasi para pengusaha kreatif dalam menjawab tujuh tantangan yang kerap dihadapi saat mengembangkan usaha,” tegas Andy.

Sementara itu SVP Trade Partnership Merchant Sales Operation & Development Blibli, Geoffrey L Dermawan, mengatakan pihaknya memiliki komitmen jangka panjang dalam program pengembangan bisnis UMKM. Untuk itu, Blibli tidak hanya akan berhenti di program The Big Start tetapi para peserta juga akan dibantu untuk masuk ke platform Blibli khusus produsen lokal yakni Galeri Indonesia.

Hal ini tentu merupakan upaya yang sangat bagus mengingat salah satu tantangan yang perlu diatasi adalah jumlah pelaku UMKM di Indonesia yang memanfaatkan platform e-commerce masih sangat sedikit.

“Sebenarnya TBS ini hanya langkah awal bagi para UMKM untuk mengembangkan bisnis dan usaha. Setelah mengikuti program The Big Start, para peserta akan mendapat kesempatan menaruh produk-produk kreatif mereka di Galeri Indonesia, kategori khusus di Blibli.com bagi produk kreatif hasil produksi lokal,” lanjut Geoffrey.

Geoffrey menyampaikan para pelaku usaha yang masuk ke dalam Galeri Indonesia akan mendapatkan pelatihan dan pendampingan dari tim Blibli. Ia menjelaskan setiap minggu selalu ada agenda pelatihan dan pendampingan kepada para pelaku UMKM dengan topik yang berbeda-beda.

“Jadi, kita mengharapkan Galeri Indonesia ini bisa mendorong para pelaku UMKM ini untuk terus meningkatkan kualitas produk serta menjangkau pasar yang lebih luas,” ujarnya.

Saat ini produk-produk di Galeri Indonesia mayoritas berasal dari sektor-sektor favorit, yaitu fashion, kesehatan & kecantikan, kuliner, rumah dan dekorasi, serta seni dan kerajinan. Selaras dengan Galeri Indonesia, The Big Start pada tahun ini akan fokus pada empat kategori utama tersebut.

STEVY WIDIA

Exit mobile version