youngster.id - Dahulu game hanya dianggap permainan untuk anak-anak. Namun seiring waktu, game telah menjadi bagian dari e-sports yang menjelma menjadi industri besar. Bahkan pemain game menjanjikan peluang karir profesional.
Pertumbuhan ini tak lepas dari antusiasme luar biasa yang dibangun oleh para penggemar game di seluruh dunia, termasuk Indonesia. Merespon antusiasme tersebut, MIX 360 ESPORTS sebagai entitas bisnis dengan komitmen mengembangkan industri esports di Indonesia kini tengah menggarap berbagai inisiasi untuk mengembangkan ekosistem esports di tanah air. Mulai dari pembinaan bibit-bibit atlet dan caster esports profesional, hingga menyiapkan manajemen tim esports berkualitas. Salah satu langkah awal MIX adalah peluncuran agenda olahraga terbaru IEL University Series 2019.
Setelah resmi dimulainya gelaran IEL University Series 2019 pada akhir Januari yang lalu, kini tim MIX 360 ESPORTS memulai kegiatan seminar di 5 universitas di Jakarta, Bandung, Yogyakarta, Semarang dan Surabaya.
“Untuk mengembangkan esports, harus terlebih dahulu dimulai dari mengubah paradigma tradisional para orang tua dan institusi pendidikan terhadap esports. IEL Campus Seminar menjadi jalan bagi kami untuk mengedukasi tentang berbagai peluang karir dan kesempatan bagi para pelajar untuk berkiprah di dunia esports, dan memberikan perspektif bahwa industri esports ini lebih dari sekedar game semata,” ucap Harry Kartono selaku Chief Operational Officer MIX 360 ESPORTS pada rangkaian kegiatan IEL Campus Seminar bertajuk Esports: Beyond Gaming pada Jumat (8/2/2019) di Universitas Kristen Maranatha, Bandung.
Harry menegaskan, Mix mengadakan serangkaian seminar tersebut untuk memperkenalkan dunia esports ke kalangan mahasiswa, mulai dari sejarah perkembangan, bisnis, dan tren kompetisi; juga peluang-peluang karir dan usaha yang terbuka berkat perkembangan pesat industri esports.
Selain seminar Mix juga menggelar IEL University Series 2019. Ini kompetisi esports resmi pertama untuk tingkat universitas di Indonesia yang didukung penuh oleh Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora), Komite Olimpiade Indonesia (KOI), Federasi Olahraga Rekreasi Masyarakat Indonesia (FORMI), dan Indonesia Esports Association (IESPA).
Kompetisi ini juga disahkan oleh Federasi Electronic Sports Asia (AeSF), dimana nantinya akan menjadi bagian dari Liga universitas resmi dibawah naungan IESPA.
“Dunia esports tidak hanya seputar menjadi atlet, tetapi berbagai peluang karir sebagai caster, pelatih, manajemen, dan organizer juga saya nilai cukup menjanjikan,” tutur Eddy Lim, presiden IESPA dalam seminar tersebut.
Dia berharap melalui IEL Campus Seminar ini, pengetahuan tentang lanskap dan ekosistem esports di Indonesia semakin dalam.
STEVY WIDIA
Discussion about this post