Minggu, 26 Juni 2022
No Result
View All Result
youngster.id
  • News
  • Technopreneur
  • Creativepreneur
  • Sociopreneur
  • Innovation
  • Youth Development
  • Digital Community
No Result
View All Result
youngster.id
  • News
  • Technopreneur
  • Creativepreneur
  • Sociopreneur
  • Innovation
  • Youth Development
  • Digital Community
No Result
View All Result
youngster.id
No Result
View All Result

Platform Sosial Pencarian Kerja Atma Raih Lebih dari US$5 Juta dalam Putaran Pendanaan Tahap Awal

9 Mei 2022
in Headline
Reading Time: 3 mins read
Atma Founders

Para founders Atma Tim Young, Susan Suhargo, Edy Tan, Chris Gunawan (Foto: Istimewa/youngster.id)

youngster.id - Platform sosial pencarian kerja berbasis komunitas Atma, berhasil melampaui target dan meraih lebih dari US$5 juta dalam putaran pendanaan tahap awal (pre-seed funding) yang dipimpin oleh AC Ventures, dengan partisipasi dari Global Founders Capital.

Beberapa pendiri dan pimpinan perusahaan ternama seperti GoTo Group, Advance Intelligence Group, Ula, Lummo, Kopi Kenangan, Sampoerna Strategic, MMS Group, dan Xiaomi turut bergabung dalam putaran tersebut sebagai angel investor strategis.

Edy Tan, Co-founder dan CEO Atma mengatakan, dengan pendanaan baru, Atma berencana untuk lebih meningkatkan kualitas produk dan layanan, menjalankan strategi go-to-market, dan memperluas tim yang diharapkan mencapai 100 orang pada akhir tahun ini.

“Kita sedang memasuki era teknologi berbasis komunitas dimana segala sesuatu yang kita lakukan terpengaruh oleh individu ataupun sekelompok orang. Komunitas memberikan identitas, rasa memiliki, koneksi, dukungan dan pertumbuhan bagi para pencari kerja. Melalui komunitas, kami dapat memenangkan hati; ketika kami memenangkan hati, kami memenangkan pasar. Kami sangat bangga telah dipercaya oleh investor terkemuka, pengusaha terbaik di kelasnya, pemimpin perusahaan terkemuka di Indonesia, dan talenta hebat yang berpikiran maju untuk memperjuangkan misi kami,” ujar Edy, dalam keterangan resminya, Senin (9/5/2022).

Atma didirikan oleh Edy Tan, mantan Chief of Driver di Gojek; Chris Gunawan, mantan Co-Founder RestoDepot dan Product Executive di Vara; Susan Suhargo, mantan Strategic Initiatives di Tencent dan Regional Marketing di Gojek; Tim Young, mantan Investor di Atlas Asset Management dan Fixed Income Trader di HSBC; dan Monica Oudang, Ketua YABB – GoTo Foundation dan mantan CHRO Gojek yang menjabat sebagai penasehat.

Baca juga :   BukuWarung Himpun Pendanaan Baru dari Pemodal Ventura Silicon Valley

Menurut Edy, Atma bertujuan untuk membangun komunitas pencari kerja berpenghasilan menengah ke bawah terbesar dan teraktif untuk mewujudkan misi bersama, yakni menjadi lebih baik bersama Atma; mendapatkan pekerjaan, pendapatan, dan kehidupan yang lebih baik.

Pendirian Atma juga terinspirasi dari dampak sosial yang diberikan Gojek kepada 2,5 juta driver di sektor informal berdasarkan pengalamannya bekerja dengan komunitas driver selama menjabat sebagai Eksekutif di Gojek. Membawa misi serupa, Edy ingin menjangkau populasi yang lebih luas mencakup sektor formal. Ia menargetkan segmen pekerja berpenghasilan menengah ke bawah dari populasi usia produktif di Indonesia, yakni individu yang berpenghasilan kurang dari Rp 10 juta per bulan (atau sekitar US$700).

Baca juga :   Aplikasi Investasi Digital Ini Raih Pendanaan US$30 Juta

“Atma hadir dengan membawa misi untuk membantu lebih dari 100 juta orang di segmen ini agar mendapatkan peluang pendapatan yang lebih baik,” ucap Edy.

Kondisi pasar kerja saat ini ditandai oleh masalah inefisiensi yang merata meski proses digitalisasi telah terjadi secara masif. Proses rekrutmen yang terjadi di dalam perusahaan, tak jarang memakan waktu beberapa minggu sejak perusahaan tersebut mulai mempromosikan lowongan pekerjaan, hingga menerima kandidat yang memenuhi syarat untuk diwawancarai. Proses rekrutmen yang cukup panjang, mulai dari menemukan calon pekerja yang potensial, menyaring CV, hingga melakukan wawancara (via telepon atau tatap muka), tak jarang membuat calon pekerja merasa diabaikan untuk waktu yang lama. Berbagai pain point yang dirasakan para pencari dan pemberi kerja sekarang telah mengakar sejak lama. Bahkan, kehadiran era teknologi internet sekalipun belum mampu menghadirkan inovasi berupa solusi menyeluruh terhadap permasalahan ini.

Berangkat dari permasalahan tersebut, Atma menghadirkan solusi produk dalam skala besar untuk mendefinisikan kembali proses pencarian kerja dan pengalaman pencarian kandidat yang ada.

Baca juga :   Kompetisi OpenVINO Hackathon 2020, Dorong Praktisi Ciptakan Solusi

“Para pencari kerja di segmen berpenghasilan menengah ke bawah menggambarkan pengalaman mencari kerja sebagai sesuatu yang membawa trauma emosional, sementara perusahaan mendeskripsikan pengalaman mencari kandidat sebagai sebagai sesuatu proses yang random (random walk). Di Atma, kami sedang membangun produk untuk mengubah pengalaman pencari & pemberi kerja secara keseluruhan menggunakan prinsip first-principle. Kemudahan, interaktivitas, sociability, personalisasi, dan gamifikasi akan menjadi elemen inti dari produk kami,” papar Edy.

Michael Soerijadji, Founder & Managing Partner AC Ventures mengatakan, lebih dari 100 juta pekerja aktif di kelompok berpenghasilan menengah ke bawah menghadapi inefisiensi yang signifikan dalam mencari pekerjaan yang tepat dan sesuai dengan keahlian dan preferensi mereka.

“Atma akan membantu pekerja dalam menemukan pekerjaan yang tepat dengan lebih mudah serta peluang pengembangan karir lewat sertifikasi atau pelatihan tambahan. Atma juga membantu pemberi kerja melakukan seleksi pelamar dengan kualifikasi yang lebih relevan. Atma akan mendefinisikan kembali pengalaman mencari kerja dan membantu kandidat meningkatkan potensi mereka,” tutup Michael. (*AMBS)

Tags: AC VenturesAtmaChris GunawanEdy TanGlobal Founders CapitalPlatform sosial pencarian kerja berbasis komunitasSusan SuhargoTim Young
Previous Post

Angka Kejahatan Siber Diprediksi Terus Meningkat, Mitigasi Resiko Penting bagi Dunia Usaha

Next Post

Kini, Buku “Kurikulum Merdeka” Bisa Diunduh Gratis di Aplikasi Kipin School

Related Posts

Mastercard
Headline

Mastercard Berdayakan Perusahaan Rintisan Lewat Program Startup Path Open Banking

25 Juni 2022
0
Pandawa Agri Indonesia x Rabo Foundation
Headline

Agreetech Pandawa Agri dan Rabo Foundation Fasilitasi 225 Hektar Pertanian Berkelanjutan

25 Juni 2022
0
BMI x Paper
Headline

Percepat Transformasi Digital untuk Pendanaan Usaha, BMI Gandeng Paper.id

25 Juni 2022
0
Load More
Next Post
Kipin

Kini, Buku “Kurikulum Merdeka” Bisa Diunduh Gratis di Aplikasi Kipin School

InaFashion Smesco Online Expo 2021

Presidensi G-20 Jadi Momentum UMKM Unjuk Gigi

Halodoc

Telehealth Percepat Reformasi Akses Kesehatan di Kota Tingkat 2 dan 3 di Indonesia

Discussion about this post

Berita Terbaru

Telkomsel Awards 2022

Ini Talenta Industri Kreatif Digital Peraih Telkomsel Awards 2022

25 Juni 2022
0
Mastercard

Mastercard Berdayakan Perusahaan Rintisan Lewat Program Startup Path Open Banking

25 Juni 2022
0
GudangAda

GudangAda Hadirkan COD Untuk Permudah Transaksi Pedagang

25 Juni 2022
0
Nexticorn

NextiCorn Perketat Kurasi Startup Untuk NXC International Summit 2022

25 Juni 2022
0
Pandawa Agri Indonesia x Rabo Foundation

Agreetech Pandawa Agri dan Rabo Foundation Fasilitasi 225 Hektar Pertanian Berkelanjutan

25 Juni 2022
0
Command Center Telkom Integrated Operation Center

Dewan Ketahanan Nasional RI Kunjungi TIOC Telkom untuk Benchmark Pembangunan Crisis Center IKN

25 Juni 2022
0
  • Tentang Kami
  • Hubungi Kami
  • Pedoman Media Siber
Copyright © 2022 PT Inovasi Muda Mandiri. All rights reserved
No Result
View All Result
  • News
  • Technopreneur
  • Creativepreneur
  • Sociopreneur
  • Innovation
  • Youth Development
  • Digital Community

Copyright © 2022 PT Inovasi Muda Mandiri. All rights reserved

Add youngster.id to your Homescreen!

Add
Go to mobile version