Popularitas Live Streaming dan Dampaknya pada E-commerce Indonesia

SIRCLO Live Streaming

Popularitas Live Streaming dan Dampaknya pada E-commerce Indonesia (Foto: Ilustrasi)

youngster.id - Pada tahun 2016, Taobao Live Alibaba yang berasal dari Tiongkok menandai babak baru kanal penjualan melalui live streaming. Tren berbelanja ini kian populer saat pandemi, di mana audiens menonton influencers menampilkan produk dan diskon khusus saat live streaming.

Secara instan, audiens tertarik membeli produk dan habis dalam hitungan menit. Sejak saat itu, banyak metode penjualan live streaming yang menjadi viral, seperti influencer Tiongkok, Li Jiaqi, berhasil meraup Rp 27 triliun dengan menjual produk lipstik hanya dalam satu hari.

Dengan prediksi ukuran pasar yang melonjak hingga ¥8.16 triliun atau sekitar Rp17 kuadriliun pada tahun 2026, kini live streaming turut merambah berbagai perusahaan dan negara, seperti TikTok, Shopee, Amazon dan YouTube. Secara spesifik, riset Google, Temasek, dan Bain & Company memprediksi pertumbuhan sektor e-commerce pada tahun 2024 masih menjadi penyokong utama ekonomi digital di Indonesia, yaitu 11% atau setara dengan US$ 65 miliar. Hal ini didukung oleh fitur video commerce, termasuk live streaming.

Potensi ini turut didorong oleh posisi Indonesia yang menduduki peringkat pertama sebagai negara dengan jumlah pengguna TikTok terbesar sebanyak 157,6 juta, serta bonus demografi Generasi Z yang menyukai konten berbasis video, di mana 87% mengakui pernah menonton live shopping. Pilihan platform live commerce yang digunakan konsumen juga beragam, yaitu Shop Tokopedia diminati sebanyak 56% dan 33% untuk Shopee Live. Data internal SIRCLO mencatatkan live streaming masih menjadi primadona khususnya di platform TikTok melalui rata-rata kontribusi pada Gross Merchandise Value (GMV) sebesar 47%, diikuti 27% dari short video.

Hasil survei GoodStats menunjukkan bahwa 48,7% konsumen berbelanja beberapa kali sebulan melalui live streaming dan 22,7% melakukannya beberapa kali seminggu.

Danang Cahyono, Chief Operating Officer SIRCLO mengungkapkan, selama Semester Satu 2024, pihaknya mencatat peningkatan jumlah order yang konsisten dari bulan-ke-bulan sebesar 8% melalui kanal live commerce.

Merespon potensi pertumbuhan live commerce, SIRCLO melalui layanan SIRCLO StreamLab, solusi live streaming terintegrasi dengan berbagai kanal e-commerce, meresmikan pusat live streaming kedua di BSD City, Tangerang.

“Kami meningkatkan jumlah studio live streaming hingga tiga kali lipat dan memperkuat kapasitas operasional dengan membina lebih dari 130 hosts, sehingga memungkinkan peningkatan durasi live streaming hingga 14 kali lipat untuk mengakomodasi kebutuhan klien. Kami percaya, inisiatif yang diambil dapat berkontribusi secara signifikan terhadap pertumbuhan penjualan bagi para brand,” kata Danang, Rabu (4/12/2024).

Fasilitas ini dirancang dengan berbagai pilihan ukuran studio, teknologi interaktif dan terkini, serta dukungan dari hosts yang kompeten. Meskipun teknologi AI mulai diterapkan dalam ranah live streaming untuk meningkatkan efisiensi dan pengalaman pengguna, sentuhan personal tetap menjadi elemen penting membangun engagement dengan audiens. Kapabilitas fasilitas dari SIRCLO StreamLab memungkinkan brands membangun persona yang terpersonalisasi, membangun koneksi yang kuat dengan konsumen, terintegrasi dengan layanan berbasis data, sehingga mampu meningkatkan penjualan.

Sebagai mitra strategis, SIRCLO StreamLab telah membantu berbagai pemilik merek berskala besar memanfaatkan potensi live commerce untuk mencapai target bisnis mereka, salah satunya adalah Philips Personal Health.

“Kami memfokuskan live commerce pada dua tujuan utama, yaitu eksplorasi pasar dan konversi penjualan. Sejak lebih dari setahun lalu, kami bekerjasama dengan SIRCLO StreamLab untuk merancang strategi dan menjalankan live commerce. Melalui proses perbaikan berkelanjutan berdasarkan data—seperti pengoptimalan tampilan live streaming, penggunaan voucher, hingga peningkatan interaksi antara hosts dan audiens—Philips kini mencatat rata-rata pertumbuhan GMV bulanan sebesar dua digit di platform e-commerce,” ungkap Dion Purna Satwika Amudra, Country Consumer Marketing Manager, Philips Personal Health.

Keberhasilan Philips Personal Health dalam memanfaatkan live commerce menunjukkan bagaimana potensi besar live streaming dapat membantu brand mencapai tujuan bisnisnya. Meski lanskap live commerce harus kian adaptif dalam menghadapi berbagai dinamika seperti perubahan kebijakan pemerintah dan kondisi ekonomi global, potensinya tetap sangat besar.

“Dengan pendekatan yang adaptif dan strategi yang tepat, kami yakin live streaming akan terus menjadi salah satu pilar penting dalam mendongkrak perekonomian digital Indonesia,” tutup Danang.

 

STEVY WIDIA

Exit mobile version