youngster.id - Berdasarkan laporan survei Stack Overflow 2020 yang melibatkan 65.000 developer software dari 186 negara, ditemukan bahwa 70,4% developer mulai bereksperimen pertama kali dengan coding di bawah umur 16 tahun. Karena pemrograman pada dasarnya adalah mempelajari ‘bahasa’, maka semakin dini dipelajari, kian mudah juga untuk menguasainya di masa depan.
Di Indonesia, mulai bermunculan sekolah teknologi dan pemrograman anak-anak, salah satunya KodingNext. Sekolah ini menggembangkan dunia gaming virtual dengan nama ‘Koding Next: The Game’ di platform Roblox. Langkha ini agar murid tidak bosan belajar online sekaligus untuk meningkatkan interaksi dan keakraban antarmurid yang selama ini dibatasi oleh pandemi Covid-19.
“Kami selalu berupaya untuk mengikuti dan beradaptasi dengan tren-tren terbaru di sektor pendidikan, pemrograman, gaming, bisnis, dan industri lain yang relevan, agar bisa terus mencetuskan ide-ide baru yang inovatif di pasar ini,” kata Bartek Wasik Co-Founder KodingNext, Bartek Wasik, melalui keterangannya, Sabtu (2/10/2021).
Hanya dengan memiliki akun Roblox dan memasukkan link Koding Next: The Game, para murid bisa bertemu secara virtual dengan teman-teman sekelasnya, guru, serta dapat berkenalan dengan teman baru sambil belajar bahasa pemrograman.
Menurut Bartek KodingNext tidak hanya menjadi sekolah pertama di Indonesia yang memaparkan materi pembelajaran via game Roblox, tetapi juga menjadi sekolah pertama yang terafiliasi resmi dengan Roblox.
“Dengan popularitas Roblox yang dimainkan oleh 2,1 juta pengguna setiap harinya, metode pembelajaran Roblox Studio kami menjadi program yang paling laris di KodingNext,” ungkapnya.
Layout permainan yang telah dibangun di Roblox merupakan replika sepenuhnya dari kantor pusat KodingNext di Kemayoran, Jakarta. Karena murid-murid belum bisa kembali ke lingkungan pendidikan, KodingNext memutuskan untuk membawa lingkungan tersebut ke dunia maya.
Murid bisa memasuki ruangan-ruangan yang ada di ‘kantor pusat virtual’ KodingNext di Roblox, dan mereka akan menemukan pintu atau akses rahasia, di mana mereka bisa menyelesaikan tantangan-tantangan yang ada.
Seperti permainan berbasis kerjasama tim lainnya, mereka juga harus berkoordinasi dengan rekan satu tim melalui chat untuk bisa menghadapi tantangan tersebut bersama-sama.
“Ini merupakan cara KodingNext untuk membuat sesi belajar pemrograman lebih seru, interaktif, dan menyenangkan di tengah pembelajaran jarak jauh (PJJ). Sejauh ini, telah ada lebih dari 1.500 pemain yang berpartisipasi dalam dunia virtual ini” Bartek memungkaskan.
Materi pemrograman dan coding menjadi salah satu mata pelajaran yang paling krusial seiring dengan berkembangnya digitalisasi.
STEVY WIDIA
Discussion about this post